Refleksi Usia 66 Tahun FH Universitas Parahyangan, Terbitkan 2 Buku Penting Bidang Hukum
Terbaru

Refleksi Usia 66 Tahun FH Universitas Parahyangan, Terbitkan 2 Buku Penting Bidang Hukum

Penerbitan buku ini juga merupakan tradisi FH Unpar yang dilakukan setiap lima tahun sekali sejak era 1988. Terbitnya dua buku itu menunjukan kontribusi yang besar Fakultas Hukum Unpar atas perkembangan dunia hukum di Indonesia.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Hukumonline.com

Ketua Ikatan Alumni FH Unpar, Samuel Hutabarat. Foto: RES

Dalam kesempatan sama, Ketua Ikatan Alumni FH Unpar, Samuel Hutabarat juga menyampaikan apresiasi yang sama atas penerbitan dua buku ini. Baginya terbitnya dua buku itu menunjukan kontribusi yang besar Fakultas Hukum Unpar atas perkembangan dunia hukum di Indonesia.

”Terdapat dua karya buku yang penting untuk dibahas saat ini,” imbuhnya.

Sekilas isi buku

Percikan Gagasan tentang Hukum Jilid VI mencoba merenungkan kembali kemampuan Indonesia sebagai negara hukum dalam menciptakan rasa keadilan. Dalam buku ini berbagai topik dasar yang penting harus dibahas seperti negara hukum yang dimaknai di Indonesia dalam lintasan sejarah pasca-kolonial dalam rupa Rechtsstaat adalah arena pergulatan yang nyata di dalam hubungan antara negara dan warga negara Indonesia.

Dokumen konstitusi awal Indonesia menyebut eksplisit bahwa Rechtsstaat itu kebalikan dari Machtstaat, alias negara kekuasaan. Di lain pihak, melalui pengaruh tradisi Anglo-Amerika, kita pun kini mengenal gagasan rule of law. Di antara rentangan dua makna dan tradisi hukum tersebut, gagasan-gagasan hukum yang dikemukakan di dalam buku ini.

Buku ini mencoba mempertanyakan apakah hukum adalah penyebab ketidakadilan?. Dan jika demikian, apa peran dan tanggung jawab para yuris?. Buku ini menawarkan berbagai sudut pandang dan posisi dalam merespon problematika ini, dan pembahasannya disajikan di dalam ragam konteks, disiplin, dan praktik hukum.

Buku kedua Liber amicorum (book of friends, vriendenboek) ini adalah buku yang didedikasikan sebagai bentuk penghargaan atas prestasi dan kontribusi akademik dari Bayu Seto Hardjowahono  terhadap pembangunan Sistem Hukum Indonesia terutama di bidang Hukum Perdata Internasional dan Hukum Kontrak.

Hukumonline.com

Bayu Seto Hardjowahono. Foto: RES

Salah satu kontribusi besarnya adalah menulis buku teks tentang Hukum Perdata Internasional Indonesia yang berhasil memberikan pemahaman teoritik utuh tentang Hukum Perdata Internasional dalam arti legal-substansial maupun sebagai sebuah metodologi legal untuk penyelesaian sengketa yang mengandung unsur hukum asing.

Berbagai pokok pikiran dalam buku ini menggambarkan bahwa dalam era perdagangan bebas yang semakin intensif dan ekspansif, inter-relasi antar manusia, transaksi komersial dan mobilitas orang-barang-jasa lintas batas negara juga semakin kompleks yang membutuhkan penataan atau pengaturan hukum nasional di berbagai bidang terutama yang berkorelasi dengan Hukum Perdata Internasional.

Beberapa bidang hukum ini antara lain hukum keperdataan, hukum bisnis atau komersial, dan hukum perekonomian. Oleh sebab itu, artikel dalam buku ini mencakup pemikiran tentang aspek teoretis dan metodologikal Hukum Perdata Internasional, pertautannya dengan beberapa hukum sektoral, perkembangan Hukum Kontrak Modern, dan penyelesaian sengketa hukum keperdataan dan komersial internasional.

Tags:

Berita Terkait