Ratusan Advokat Hadiri Munas PERADI
Utama

Ratusan Advokat Hadiri Munas PERADI

Sebaiknya tak melulu membahas pemilihan Ketua Umum. Kalangan advokat harus concern membangun hukum di Tanah Air.

Mys/IHW
Bacaan 2 Menit

 

Berdasarkan jadwal acara yang diperoleh hukumonline, acara akan dimulai dari laporan ketua panitia dan sambutan Ketua DPN Peradi, Otto Hasibuan. Agenda laporan pertanggungjawaban dan tanggapan seluruh DPC akan berlangsung Jum’at malam. Diperkirakan, pemilihan ketua umum akan berlangsung pada Sabtu sore.

 

Beragam harapan dan permintaan disampaikan advokat yang hadir di lokasi. Syahril Muhammad, utusan DPC Jakarta Selatan, berharap Munas ini bisa membahas dan melakukan pembenahan atas dua agenda besar, yakni masalah organisasi advokat dan masalah-masalah hukum secara umum.  

 

Hingga kini, organisasi advokat masih dihadapkan pada problematika wadah tunggal. Gagasan islah yang juga didorong banyak pihak, termasuk Mahkamah Agung, hingga kini belum terealisir.

 

Masalah organisasi internal Peradi juga dinilai penting untuk dibahas, termasuk administrasi dan manajerial di Dewan Pimpinan Nasional (DPN). Misalnya, masalah pelantikan advokat baru. Pelantikan advokat baru pada awal April lalu terbukti tidak disertai dengan pengambilan sumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi. Contoh lain adalah masalah yang dialami Syahril sendiri. Masa berlaku kartu anggotanya sudah habis. Sejak Desember tahun lalu sudah diurus, tetapi hingga kini belum selesai.

 

Selain masalah internal, Syahril juga berharap Munas membahas peran advokat dalam pengembangan hukum nasional. Apalagi saat ini tengah dibahas RUU Bantuan Hukum yang menyangkut kepentingan advokat.

 

Syahril juga berharap Munas membahas perkembangan terkini, berkaitan dengan nasib beberapa orang advokat yang kesandung masalah hukum. Seperti diketahui, Mabes Polri sudah menahan dan menetapkan dua advokat – Haposan Hutagalung dan Lambertus Palang—sebagai tersangka dalam kasus Gayus Tambunan. Advokat Adner Sirait ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah tertangkap tangan diduga menyuap hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta, H. Ibrahim.

 

Munas seyogianya membahas format kepedulian advokat atas masalah-masalah hukum di Tanah Air. Termasuk dalam proses pembahasan suatu Rancangan Undang-Undang (RUU). Cuma, Syahril tidak terlalu yakin Munas I Peradi akan membahas masalah tersebut secara komprehensif.

 

Harapan senada diungkapkan Ketua DPC Peradi Yogyakarta Nur Ismanto. Ia berharap Munas tak hanya dijadikan ajang memilih pemimpin. Namun juga sebagai forum untuk melakukan evaluasi kinerja organisasi dalam membela anggotanya.

Tags: