Radiogram yang Diminta Hengky Atas Perintah Mantan Mendagri
Berita

Radiogram yang Diminta Hengky Atas Perintah Mantan Mendagri

Terdakwa mengaku tak pernah menerima apapun dari Hengky, kecuali uang sumbangan untuk pengobatan staf dan dokternya Bachrudin masing-masing sebesar Rp25 juta.

ASh
Bacaan 2 Menit
Radiogram yang Diminta Hengky Atas Perintah Mantan Mendagri
Hukumonline

Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pimpinan Tjokorda Rai Suamba kembali menggelar sidang dengan terdakwa Oentarto Sindung Mawardi, mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Senin (7/12) terkait kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) di sejumlah daerah.

 

Kali ini Oentarto diperiksa kapasitasnya sebagai terdakwa. Selama hampir dua jam diperiksa, Oentarto dicecar sejumlah pertanyaan, khususnya menyangkut proses penerbitan surat edaran peningkatan pelayanan umum yang kemudian diketahui berhubungan dengan pengadaan damkar. 

 

“Pembuatan surat edaran itu diminta Hengky yang katanya atas perintah/instruksi dari Mendagri (Hari Sabarno, red) saat itu. Saya mengeluarkan surat itu terkait peningkatan pelayanan umum di sejumlah daerah,” kata Oentarto.                

 

Oentarto menceritakan pada awal November 2002, Hengky Samuel Daud bertemu dirinya yang mengutarakan ada petunjuk dari menteri (Mendagri) untuk mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan pelayanan umum ke sejumlah daerah. “Ini perintah/petunjuk menteri, saya akan klarifikasi/petunjuk menteri dulu, bagaimana konkretnya,” jawab Oentarto.

 

Kemudian pertengahan November, Hengky kembali datang untuk menanyakan surat edarannya.      Namun, surat yang diminta belum selesai karena Oentarto mengaku belum sempat bertemu dengan menteri. “Akhir November ia (Hengky) datang lagi dengan nada agak marah sambil mengeluarkan dua buah pistol, Hengky mengatakan menteri kan sudah memberi petunjuk. Pistol ini selama ikut saya belum pernah dikasih 'makan',” kata Oentarto menirukan ucapan Hengky. “Saya tanya makanannya apa, makanan bunga atau kemenyan”? Hengky menjawab, “Uh ini pistol beneran.”

 

Hengky -Direktur PT Istana Sarana merupakan rekanan proyek damkar- seperti ditirukan Oentarto, kembali meminta agar segera diterbitkan surat edaran itu. Oentarto berjanji akan melaporkan ke menteri. “Pada akhir September sebenarnya, saya sudah konfirmasi saat menerima tamu dari Maluku saat jabatan Gubernur Maluku akan berakhir. Setelah selesai acara itu saya lapor mengenai permintaan Hengky agar saya menerbitkan surat edaran untuk peningkatan pelayanan umum khususnya kebersihan dan penanggulangan kebakaran.”

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait