Saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya mengingatkan perusahaan yang belum memenuhi kewajiban untuk membuat Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Kewajiban ini ditetapkan bergantung skala, seperti harus dilakukan setiap tiga bulan atau enam bulan sekali.
Nah, bagi perusahaan yang wajib membuat LKPM setiap tiga bulan, pemerintah sendiri memberi kesempatan untuk melakukan pengisian periode Triwulan III/2021 pada tanggal 1 hingga 10 Oktober 2021. Akses untuk melakukan pengisian ke LKPM ini akan ditutup, di luar batas waktu yang telah ditentukan. Berikut adalah tiga kategori untuk mengetahui wajib atau tidaknya perusahaan Anda membuat LKPM:
- Wajib lapor bila perusahaan yang Anda dirikan masuk skala usaha kecil, atau menengah, atau besar. Namun, untuk skala kecil periode pelaporannya adalah setiap enam bulan.
- Tidak wajib melaporkan LKPM bila masuk skala usaha mikro.
- Tidak wajib melaporkan LKPM bila kegiatan usaha yang Anda jalankan bergerak di bidang hulu migas, perbankan, lembaga keuangan nonbank, dan asuransi.
Perlu diketahui, LKPM membagi dua tahapan pelaporan, yakni tahap konstruksi bagi perusahaan yang belum berporoduksi secara komersial; belum mendapatkan omzet perusahaan; belum mendapatkan izin usaha; atau masih dalam tahap pembangunan. Hal yang perlu digarisbawahi, tahap konstruksi wajib digunakan sebagai pintu masuk pelaporan LKPM bagi perusahaan yang sudah lama beroperasi atau melakukan kegiatan komersial, tetapi belum pernah menyampaikan LKPM. Adapun pengisian realisasi modal kerja pada tahap konstruksi hanya dilakukan pada saat kegiatan usaha siap beroperasi dan/atau melakukan kegiatan komersial.
(Baca juga: Apakah Perusahaan Saya Wajib Lapor LKPM? Simak Aturan Terbarunya)
Selain laporan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) tahap konstruksi, ada pula laporan LKPM bagi perusahaan yang sudah melakukan kegiatan komersial. Perbedaannya, perusahaan yang sudah masuk ke tahap komersial wajib mengisi atau membuat pernyataan siap operasional terlebih dulu. Setelah itu, barulah masuk ke tahap pengisian.
Informasi-informasi yang harus disampaikan oleh pelaku usaha di pengisian LKPM tahap komersial di antaranya:
- Keterangan Perusahaan
- Realisasi Penanaman Modal
- Penggunaan Tenaga Kerja
- Produksi Barang/Jasa dan Pemasaran per Tahun
- Kewajiban Perusahaan
- Permasalahan yang Dihadapi Perusahaan
Pada tahap komersial, pengisian realisasi modal kerja dilakukan jika terdapat penambahan nilai realisasi pengeluaran bahan baku atau penolong; biaya sewa lahan/gedung/kendaraan; gaji/upah karyawan; biaya operasional (listrik, air, telepon); dan biaya overhead perusahaan.
Menyediakan layanan panduan pengisian LKPM sesuai kebutuhan perusahaan, Easybiz dapat menjadi solusi bagi Anda yang memiliki waktu terbatas untuk menuntaskan kewajiban perusahaan. Anda hanya perlu mempersiapkan informasi maupun data yang dibutuhkan; lalu menyetujui draft pengisian yang telah dibuat, sebelum diserahkan secara online melalui sistem BKPM.
Terdapat pula Paket Konsultasi LKPM bagi Anda yang berminat untuk mempelajari teknis pengisian maupun beragam kendala dan solusi yang sering kali dihadapi dalam pengisian LKPM. Paket ini hadir selama 120 menit, yang dapat diikuti oleh maksimal dua orang.
Jika perusahaan berskala besar dan memiliki banyak aktivitas usaha, model bisnis, atau cabang, Anda dapat langsung memilih Paket In-House Training LKPM. Menjangkau lebih banyak peserta, beragam wawasan dan informasi terkait pengisian LKPM dapat Anda nikmati secara komplet dan menyeluruh. Harapannya, usai mengikuti pelatihan, perusahaan Anda semakin mahir dalam mengisi dan mengatasi kendala pengisian LKPM.
Paket Panduan Pengisian LKPM oleh Easybiz dapat langsung Anda pelajari di sini. Dapatkan benefit ekstra berupa materi Online Course Hukumonline Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) untuk setiap paket apa pun yang Anda pilih. Hubungi kami sekarang juga melalui narahubung Lala di 0816 17 369 369 atau Aldo di 0812 99 66 7071 untuk bantuan pengisian atau booking waktu konsultasi.