Ketidakpastian, itulah yang menggambarkan Idul Fitri dua tahun lalu menurut Sandi Adila, Head of Legal Allianz Indonesia. Karenanya, Ia dihadapkan dengan kondisi yang berbeda dimana harus melakukan seluruh kegiatannya dirumah saja. Keadaan tentu didukung oleh tempat ia bekerja hingga saat ini yaitu Allianz Indonesia mewajibkan sebagian besar karyawannya melakukan “Working from Home” untuk meminimalisir penyebaran virus Corona.
Working from home ia lalui dengan sepenuh hati oleh Sandi. “Kita berada di Jakarta, otomatis harus memperhitungkan mulai dari berangkat bekerja, di perjalanan, dan lainnya”, imbuhnya. Ia pun berpendapat bahwa dengan adanya kebijakan Working from Home membuat dirinya semakin produktif, time and cost efficient - walaupun menurutnya tidak begitu ada perubahan pada jam kerja yang ia jalani, setidaknya ia tidak menghabiskan kesehariannya menghadapi hiruk pikuk Ibukota. Bekerja dari rumah hingga kini masih dijalani oleh Sandi. Di tengah kesehariannya sebagai pemangku strategis perusahaan tentu akan dihadapkan dengan berbagai virtual meeting setiap hari dan kemudian melanjutkannya dengan pekerjaan lainnya layaknya Head of Legal pada umumnya.
Kebiasaan yang berjalan hingga kini, tentu menimbulkan kebiasaan baru baginya. Dengan bekerja di rumah, Sandi memiliki kebiasaan baru yakni melakukan olahraga bersepeda setiap pagi dengan rekan-rekannya. Terbukti sejak 2019, Sandi telah aktif dalam berbagai event bersepeda dan pernah berpartisipasi dalam ajang Paris-Brest-Paris dan menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia.
Foto: Sandi saat Bersepeda
Bekerja di Rumah Saat Berpuasa
Telah dua tahun bekerja dari rumah menjadi berkah saat beribadah puasa. Sandi Adila memiliki waktu lebih banyak dengan kedua buah hatinya. Ia pun dapat lebih leluasa melihat tumbuh kembang buah hatinya saat mulai belajar untuk berpuasa. Momen sahur juga menjadi momen penting bagi dirinya dan keluarganya karena akan melanjutkan kegiatan sholat subuh berjamaah sebelum anggota keluarnya melakukan aktivitas masing-masing. Begitupun saat melakukan buka puasa di rumah bersama dengan keluarga kecilnya.
Untuk Sandi sendiri, ia tetap menjalani hobi bersepeda di bulan Ramadan. Kegiatan bersepeda ia lakukan seusai ia melakukan ibadah sholat subuh. Ia biasanya bersepeda bersama rekan-rekannya. Kegiatan ini juga mengajarkannya toleransi. Dimana ia akan tetap menemani rekannya untuk menyantap kopi pagi setelah kegiatan bersepeda, dan Sandi tetap hadir di sana untuk sekadar bercengkrama dan mengamatinya.
Tradisi dan Cerita Lebaran ala Sandi Adila
Saat melakukan perayaan Idul Fitri, Sandi Adila melakukan layaknya keluarga lainnya yaitu melakukan sholat ied terlebih dahulu dan dilanjutkan untuk pergi kerumah sang mertua yang jaraknya tidak terlalu jauh. Keesokan harinya, ia juga gunakan untuk bersilaturahmi ke sanak saudara dekat yang ia miliki.
Head of Legal yang memilih untuk tetap tinggal di Jakarta di saat lebaran. Ia pun bercerita bahwa ia juga pernah memiliki pengalaman menarik di lebaran beberapa tahun sebelumnya. Saat itu, ia sekeluarga berencana untuk menghadiri undangan di luar kota saat perayaan hari lebaran.
Akhirnya, ia memutuskan menghadiri undangan tersebut. Namun ternyata ia “kewalahan” Ia tak menyangka perjalanan ini menghabiskan energi yang cukup banyak untuk fisiknya sekeluarga karena ia menghadapi oleh kemacetan hingga memutuskan untuk bermalam di kota Subang, pungkasnya.
Sehingga, harapannya untuk perayaan lebaran saat ini ialah semoga akan tetap dapat melaksanakan perayaan sholat idul fitri di luar, dapat mengunjungi sanak saudara, dan akan melakukan hobinya saat lebaran yakni melakukan “gowes” jarak jauh dengan rekannya. Ia berharap Ramadan ini lebih baik tentunya.