Program Swasembada Daging Dikeluhkan Industri
Aktual

Program Swasembada Daging Dikeluhkan Industri

ant
Bacaan 2 Menit
Program Swasembada Daging Dikeluhkan Industri
Hukumonline

Program swasembada daging sapi yang dicanangkan pemerintah pada 2014 membuat kuota daging impor semakin menurun dan industri pengolahan daging kekurangan bahan baku sosis.


"Pelaku industri pengolahan daging mengeluhkan minimnya bahan baku sosis dan hingga akhir tahun diperkirakan industri pengolahan daging dalam negeri kekurangan 10.000-11.000 ton daging impor yang sudah dibekukan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Benny Wahyudi, di Jakarta, Rabu (13/6).


Benny mengatakan kuota impor daging akan terus menurun menjelang program swasembada daging hingga 2014. Tahun lalu, kuota impor daging mencapai 92.000 ton dan tahun ini hanya 34.000 ton lalu menjadi 17.000 ton pada tahun depan. Selain itu, pasokan daging sapi dari dalam negeri belum memenuhi kualitas industri pengolahan daging karena rumah pemotongan hewan (RPH) belum memiliki fasilitas mesin pendingin dan tidak ada kepastian pasokan.


Akibat minimnya pasokan bahan baku, beberapa produsen sosis sempat mengurangi produksinya. "Sekitar tiga sampai empat pabrik sosis di Pulau Jawa telah mengurangi produksi sosis dengan bahan baku daging dan mengalihkannya ke bahan baku ayam," ujarnya.


Benny menambahkan bahwa dalam menghadapi puasa dan Hari Raya Idul Fitri, permintaan sosis akan semakin meningkat dan pasokan dari dalam negeri dikhawatirkan semakin berkurang. Kelangkaan bahan baku sosis membuat produk impor asal Malaysia membanjiri pasar dalam negeri. “Produk sosis dari Malaysia harganya relatif lebih murah karena menggunakan daging yang diimpor dari India," ucapnya.

Tags: