Prio Mengaku Pertama “Seks Online” Bersama Deudeuh
Berita

Prio Mengaku Pertama “Seks Online” Bersama Deudeuh

Anggota Polisi mencari kunci kamar Deudeuh.

ANT
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi: BAS.
Ilustrasi: BAS.

Tersangka pembunuhan Mohammad Prio Santoso alias Rio (24) mengaku pertama kali menjajaki "seks online" bersama korban Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Empi (26).

"Saya baru pertama memakai jasa perempuan begitu bersama Tata," kata Rio di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (16/4).

Rio bercerita awalnya "terjun" menjadi pelanggan dari pekerja seks saat mendapatkan informasi adanya wanita yang bisa "dipesan" melalui internet.

Tersangka Rio menuturkan terdapat beberapa forum yang menyebutkan akun dan siapa wanita panggilan yang bisa diajak "booking". Selanjutnya, pria berprofesi sebagai guru les Matematika itu membuka dan mencari wanita yang bisa diajak berhubungan intim.

Sekitar awal Maret 2015, Rio menyapa beberapa akun "Twitter" yang menginformasikan tentang perempuan yang direkomendasikan forum tersebut. Terdapat sekitar 15 akun yang dikirim pesan Rio namun hanya Deudeuh yang membalas sehingga keduanya janjian bertemu.

Pada pertemuan pertama Rio merasa tidak puas dengan pelayanan Deudeuh. Namun, tersangka tidak putus asa, Rio kembali mengajak Deudeuh melayani di kamar kontrakan korban Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT007/10 Tebet Timur Jakarta Selatan pada Jumat (10/4).

Terjadi pertengkaran antara keduanya saat berhubungan intim, Rio tersinggung dengan perkataan Deudeuh yang menyebutkan korban bau badan. Rio sakit hati sehingga nekad mencekik hingga melilit leher korban dengan kabel, bahkan menyumpal mulut Deudeuh dengan kaos kaki hingga tewas.

Usai membunuh, Rio meninggalkan kamar kontrakan dan membawa kabur barang berharga milik korban yakni empat telepon selular, satu unit "Macbook", satu unit Ipad dan uang tunai Rp2,8 juta. Petugas meringkus Rio di rumah kontrakannya kawasan Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat pada Rabu (15/4) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB.

Mencari Kunci Kamar
Sementara itu, Anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya mencari kunci kamar korban pembunuhan Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Empi (26) yang dibuang pelaku Mohammad Prio Santoso alias Rio (24) di sekitar Stasiun Kereta Api Tebet Jakarta Selatan.

"Tersangka membuang kunci di Stasiun Tebet sebelum naik kereta," kata Kepala Unit I Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda metro Jaya Komisaris Polisi Budi Towoliu di Jakarta, Kamis (16/4).

Budi mengatakan petugas akan mencari kunci pada Jumat (17/4) pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Penyidik berupaya mencari kunci kamar korban untuk dijadikan alat bukti terkait pembunuhan Deudeuh.

Setelah ditemukan, kunci itu akan dicocokkan dengan kunci duplikat yang dipegang pemilik kamar kontrakan. "Kalau identik (sama) berarti semakin memperjelas perkaranya," tegas Budi.

Budi menyebutkan Rio mengunci Deudeuh dari luar kamar usai membunuh pada Jumat (10/4). Kemudian Rio meninggalkan lokasi berjalan kaki dan membuang kunci kamar di Stasiun Tebet. Selanjutnya, tersangka pulang ke rumah menuju Stasiun Bojong Gede Kabupaten Bogor Jawa Barat.

Selain mencari kunci, penyidik juga akan menggelar rekonstruksi untuk melakukan adegan pembunuhan yang dilakukan guru les Matematika itu pada pekan depan.

Tags:

Berita Terkait