PPAKH XX Membawa Semangat Kemerdekaan
Utama

PPAKH XX Membawa Semangat Kemerdekaan

Menggelar charity untuk pejuang integrasi Timor-Timur ke Indonesia dan mantan atlet.

ADY
Bacaan 2 Menit
Foto: SSEK
Foto: SSEK
Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH) XX membawa semangat kemerdekaan. Pasalnya, selain pembukaan acara akan dilakukan sehari sebelum 17 Agustus 2014, penyelenggara juga menyalurkan sumbangan kepada eks pejuang integrasi Timor-Timur ke Indonesia atau operasi Seroja dan mantan atlet.

Menurut Ketua Panitia PPAKH XX, Stephen Igor Warokka, para mantan pejuang operasi Seroja itu pahlawan bangsa. Tanpa mereka, generasi sekarang mungkin tidak dapat mencapai kemerdekaan. Begitu pula dengan mantan atlet yang telah berjasa terhadap bangsa diajang olahraga baik nasional dan internasional.

“Mereka adalah orang-orang yang berjasa kepada bangsa Indonesia. Maka charity yang kami lakukan untuk mengingat jasa-jasa mereka sekaligus berbagi semangat kemerdekaan,” kata Igor kepada hukumoline usai menyerahkan sumbangan dalam acara charity PPAKH XX yang digelar di Wisma Seroja Bekasi, Sabtu (9/8).

Igor menjelaskan, 16 kantor hukum bakal meramaikan perhelatan PPAKH XX. Sedangkan yang berpartisipasi memberikan sumbangan kepada mantan pejuang dan atlet itu 10 kantor hukum, yaitu Assegaf Hamzah & Partners, Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra, Bahar and Partners dan Hanafiah Ponggawa & Partners.

Kemudian, Lubis Ganie Surowidjojo, Lubis Santosa & Maramis, Mochtar Karuwin Komar, Makarim & Taira S dan SSEK Legal Consultants. Jumlah sumbangan yang terkumpul sebesar Rp46.585.000 dan sembako. Igor mengatakan sumbangan dana akan dibagi dua antara mantan pejuang operasi Seroja dan atlet.

Selain itu Igor juga mengajak para veteran perang dan mantan atlet tersebut untuk hadir dalam acara pembukaan PPAKH XX yang berlangsung pada 16 Agustus 2014. Kehadiran mereka menurutnya penting untuk saling berbagi kisah serta semangat kepada peserta PPAKH.

Selama PPAKH digelar, baru tahun ini melaksanakan kegiatan charity. Bagi Igor hal itu memberi warna baru dalam pergelaran PPAKH. Bahkan, panitia berinovasi memasukan pertandingan yang biasa digelar dalam perayaan 17 Agustus kedalam PPAKH XX. Seperti lomba balap karung, makan krupuk dan memasukan pensil dalam botol.

Pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan Pejuang dan Warakawuri Eks Operasi Seroja, Roni Muaya, berterimakasih terhadap sumbangan yang diberikan. Ia pun mendoakan agar PPAKH XX dapat berjalan dengan lancar.

Roni mengatakan jumlah pejuang dan keluarga eks operasi Seroja yang tinggal di Wisma Seroja Bekasi sekitar 425 KK. Rata-rata usia para pejuang sudah mencapai 60-an tahun. Lahan perumahan yang disediakan pemerintah untuk para pejuang di Wisma Seroja itu sekitar 4,5 hektar.

Perwakilan mantan atlet, Yuni Kartika, mengatakan veteran perang dan atlet sama-sama berjuang untuk bangsa. Namun, perjuangan yang ditempuh atlet bukan di medan perang tapi arena pertandingan. Pemain bulutangkis era 1990-an itu mengatakan veteran perang dan mantan atlet sangat membutuhkan dukungan. Terutama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebab nasib mantan atlet minim perhatian pemerintah.

“Walau masa kami sudah lewat, tapi prestasi kami mampu mengharumkan Indonesia di kancah internasional,” ujar perempuan yang berhasil meraih piala Uber 1994 bersama timnya itu.

Yuni menjelaskan sampai saat ini tidak ada wadah resmi yang menghimpun mantan atlet Indonesia. Untuk saling membantu dan mencari informasi antar rekan sesama mantan atlet biasanya dilakukan lewat mulut ke mulut. Sampai saat ini ia mencatat ada sekitar sepuluh mantan atlet yang bakal menerima sumbangan dari PPAKH XX.
Tags:

Berita Terkait