PPAKH XX Dibuka dengan Fun Run
Berita

PPAKH XX Dibuka dengan Fun Run

Masing-masing kantor partisipan menampilkan kostum unik.

MAR
Bacaan 2 Menit
Ragam kostum unik peserta PPAKH XX saat Fun Run. Foto: RES
Ragam kostum unik peserta PPAKH XX saat Fun Run. Foto: RES
Acara rutin tahunan Pertandingan Persahabatan Antar Konsultan Hukum (PPAKH) kembali digelar. Memasuki edisi ke-20, tuan rumah kali ini, Soewito Suhardiman Eddymurthy Kardono (SSEK) menawarkan ragam hal yang tidak hanya baru, tetapi juga unik. Hal tersebut mulai terlihat saat acara pembukaan, Sabtu (16/8).

Untuk PPAKH edisi ini, SSEK memilih Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta Selatan atau yang akrab disebut juga Plaza Festival –sebelumnya Pasar Festival- sebagai tempat acara pembukaan. Berbeda, PPAKH edisi-edisi sebelumnya, acara pembukaan biasanya digelar di Hall Basket Senayan, Jakarta.

Selain tempat, hal beda yang mewarnai pembukaan adalah acara fun run, dimana para partisipan dari 16 kantor konsultan hukum ternama di Jakarta melakukan lari santai dengan jarak 5 kilometer. Menariknya, sebelum fun run dimulai, para pelari melakukan senam bersama yang dipandu oleh instruktur fitness aerobic dari Kolombia.

“Kita mikir kalau fun run biasa aja kurang seru jadi kita panggilah si Fabio, jagoan fitness aerobic yang bisa menyemangati orang-orang jadi tadi tuh benar-benar bikin pumping (memompa semangat, red),” ujar ketua Panitia PPAKH, Stephen Igor Warokka, kepada hukumonline setelah acara fun run.

Sesuai namanya, fun run digelar dengan konsep ‘menyenangkan’. Masing-masing kantor partisipan diminta untuk mengenakan kostum bertema. Walaupun nyatanya tidak semua memenuhi permintaan ini, tetapi sebagian partisipan tetap dengan semangat hadir dengan kostum bertema unik.

Kantor Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra (AKSET) , misalnya, tampil cukup mencolok dengan gaya retro tahun 80-an lengkap dengan wig kribo warna warni.

“Dipilih tema 80-an biar beda saja kita ingin menampilkan unsur retro dalam berlari, yang sekarang ini bagus pake fun run jadi nggak terlalu serius,” ujar Partner AKSET, Mohamad Kadri sambil tertawa.

Penampilan Assegaf, Hamzah and Partners juga tidak kalah mencolok. Mengusung tema kemerdekaan, para lawyer dari firma tersebut berlari dengan memakai ikat kepala merah putih dengan topi petani lengkap dengan bambu runcing. Ada juga yang memakai baju tentara jepang.

Para pelari AHP menunjukkan kekompakannya dengan lari bersama-sama dari garis start sampai finish. Kekompakan mereka berbuah manis karena tim pelari AHP menuai penghargaan “Instagram Best Team” dengan jumlah like 115 dan mendapatkan hadiah Rp1,5 juta.

Lalu, ada tim pelari Soemadipradja & Taher yang tampil mencolok dengan kostum Koboi, SSEK selaku tuan rumah tampil total dengan kostum Hippies dan Indian, dan Melli Darsa & Co tampil dengan tema suster.

Partisipan lainnya menggunakan kaos dengan tulisan-tulisan menarik. Seperti Makarim & Taira (M & T) yang menggunakan kaos dengan tulisan “why so serius?” (mengapa terlalu serius?). Tulisan tersebut dipilih M & T untuk menunjukkan bahwa keikutsertaan mereka dalam acara PPAKH kali ini, untuk bersenang-senang sehingga tidak terlalu memikirkan menang atau kalah.

“Tidak ada targetnya (menang, red), makanya kaos kita tulisannya ‘why so serious?’, ini untuk lucu-lucuan saja,” ujar Partner M & T, Benny Benarto kepada hukumonline.
Menurut Stephen, fun run dengan tema dipilih karena SSEK selaku tuan rumah ingin membuat sesuatu hal yang berbeda agar para peserta lebih semangat untuk datang dan lebih meriah, sekaligus untuk menunjukkan kreativitas masing-masing kantor partisipan.

Law firm itu sebenarnya punya bakat-bakat tersembunyi yang selama ini tidak pernah keluar, jadi gila-gilanya dikeluarin aja di sini,” papar Stephen.
Tags:

Berita Terkait