Menurut Saud, semakin banyak keterangan diperoleh penyidik, semakin mudah untuk diungkap. Apalagi jika pada korban dan saksi secara detil menceritakan peristiwa yang mereka alami. Polisi menduga ada saat peristiwa pembubaran para demonstran posisi para korban tidak pada satu titik. “Korban diharapkan memberi keterangan, paling tidak kita tahu persis di mana lokasi masing-masing korban ini di TKP. Sehingga kita mencari dari mana arahnya,” ujarnya.
Sebelum polisi berhasil mendapatkan hasil lab dari Puslabfor Polri, laboratorium kimia Universitas Indonesia sudah memprediksi zat yang dipakai adalah asam sulfat. Bila kena kulit, cairan ini bisa menimbulkan luka bakar.
Tentang pemeriksaan barang bukti, seperti kamera dan barang-barang para jurnalis, Saud meminta untuk dibawa lagi pada saat pemeriksaan untuk kepentingan BAP.