Polisi Surakarta Korban Bom Naik Pangkat Luar Biasa
Aktual

Polisi Surakarta Korban Bom Naik Pangkat Luar Biasa

ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Acara Serah Terima Jabatan Kapolri (Sertijab) dari Jenderal Badrodin Haiti kepada Jenderal Tito Karnavian. Sertijab diselenggarakan di Lapangan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), di Jakarta, Kamis (14/7) pagi. Tito Karnavian menggantikan Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Acara Serah Terima Jabatan Kapolri (Sertijab) dari Jenderal Badrodin Haiti kepada Jenderal Tito Karnavian. Sertijab diselenggarakan di Lapangan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), di Jakarta, Kamis (14/7) pagi. Tito Karnavian menggantikan Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Kepala Kepolisian Jenderal Tito Karnavian memberikan kenaikan pangkat kepada Brigadir Kepala Bambang Adi Cahyanto, anggota Polresta Surakarta yang menjadi korban saat berupaya mencegah pelaku bom bunuh diri di markas kepolisian tersebut menjadi Ajun Inspektur Dua.
Pemberian penghargaan tersebut dilakukan Kapolri usai memberi arahan para pimpinan dan pejabat di lingkungan Polda Jawa Tengah di Semarang, Jumat (5/8).
Selain kenaikan pangkat, Kapolri juga memberikan penghargaan berupa kesempatan untuk menempuh sekolah untuk menjadi perwira.
Ia menuturkan penghargaan tersebut diberikan kepada Bambang atas kesigapannya sehingga bom bunuh diri yang terjadi beberapa waktu lalu di markas Polresta Surakarta tersebut tidak meledak sempurna.
"Kalau tidak dihentikan, mungkin banyak anggota lain yang menjadi korban," katanya.
Menurut dia, tindakan luar biasa tersebut hendaknya menjadi motivasi bagi para anggota lainnya dalam melaksanakan tugas. Tito menegaskan penghargaan dan hukuman terhadap anggota benar-benar diterapkan.
"Supaya anggota yang baik, berpretasi memperoleh penghargaan. Sementara anggota yang salah, yang aneh-aneh, merusak citra kepolisian diberi sanksi tegas," katanya.
Dalam arahannya, Kapolri juga meminta para anggota lebih humanis dan merespon cepat pengaduan masyarakat.
"Pelayanan harus lebih intens, lebih baik, supaya masyarakat merasakan kehadiran polisi," katanya.
Komplotan Santoso Kembali Tertangkap
Sementara itu, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri bersama dengan jajaran Polda Sulteng menangkap tiga orang terduga teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan mendiang Santoso.
"Pada Kamis (4/8) pagi, polisi menangkap tiga orang jaringan Santoso," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta.
Tiga orang yang ditangkap tersebut berinisial IA, JA dan MA.
Menurutnya, ketiganya ditangkap di lokasi yang berlainan. IA ditangkap di rumahnya di Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng, JA ditangkap di rumahnya di Palu, dan MA ditangkap di pesawat ketika hendak berangkat ke Kalimantan.
Dari hasil penyidikan sementara, diketahui ketiganya berperan sebagai kurir kelompok MIT sebagai pemasok logistik. "Ketiganya tidak masuk dalam daftar buron, tapi aktif sebagai kurir logistik untuk mendukung operasional kelompok tersebut," katanya.
Menurutnya, kini ketiganya masih diperiksa oleh polisi untuk mengetahui peran lain mereka dalam kelompok teroris MIT.
Tags:

Berita Terkait