Polemik Dualisme Kepemimpinan Kadin Dinilai Rugikan Berbagai Pihak
Terbaru

Polemik Dualisme Kepemimpinan Kadin Dinilai Rugikan Berbagai Pihak

Mengingat Kadin merupakan jembatan dari banyak, terutama para pelaku usaha untuk menyampaikan aspirasi-aspirasinya dalam menentukan kebijakan pemerintah.

CR 33
Bacaan 2 Menit

Ke depannya, Bhima berharap Kadin terus menjadi asosiasi pelaku usaha yang tetap tegak lurus dan tidak terintervensi dengan kepentingan politik manapun.

"Harapannya Kadin tetap tegak lurus, tidak diintervensi dengan kepentingan politik yang tidak perlu. Kadin sebagai asosiasi pelaku usaha yang cukup berkredibilitas, sayang sekali kalau namanya rusak seperti sekarang ada dualisme kepemimpinan," ujarnya.

Seperti diketahui, Kadin Indonesia menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang disuarakan sejumlah pengurus untuk mengangkat Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin yang baru menggantikan Arsjad Rasjid yang merupakan Ketua Umum Kadin periode 2021-2026.

Pihak Arsjad Rasjid menyebut penyelenggaraan Munaslub itu tidak sah. Arsjad Rasjid juga telah menyurati Presiden Jokowi terkait dengan Munaslub tersebut.

Arsjad Rasjid menyatakan bahwa Munaslub yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua umum tidak sah lantaran melanggar aturan dan ditolak oleh 21 Kadin Provinsi. Investigasi terkait penyelenggaraan Munaslub yang melanggar AD/ART tengah dilakukan termasuk menyiapkan langkah hukum.

Terkait perpecahan Kadin sendiri, Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah tidak ingin mencampuri urusan tersebut. Presiden berharap masalah itu bisa diselesaikan secara internal.

"(Kadin) ini bukan organisasi politik, ini adalah organisasi pengusaha sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya didorong ke saya," ucap Presiden Jokowi seperti dikutip Antara, Selasa (17/9).

Tags:

Berita Terkait