Polda Metro: Kejahatan Menurun di Tahun 2012
Aktual

Polda Metro: Kejahatan Menurun di Tahun 2012

ANT
Bacaan 2 Menit
Polda Metro: Kejahatan Menurun di Tahun 2012
Hukumonline

Polda Metro Jaya mencatat jumlah tindak kejahatan terjadi sebanyak 54.391 kasus sepanjang 2012 di wilayah Ibu kota, dan sekitarnya atau menurun sebesar 7,38 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Jumlah total tindak kriminal yang terjadi mengalami penurunan 7,38 persen dibanding 2011 yang mencapai 57.779 kasus," kata Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno di Jakarta, Kamis.

Putut menyebutkan peristiwa tindak pidana kejahatan pada 2012 terjadi satu kali kasus setiap 10 menit 6 detik, yang menunjukkan terjadi perlambatan waktu selama 9 detik dibanding 2011 dengan fakta setiap 9 menit 57 detik terjadi tindak pidana sekali.

Berdasarkan penyelesaian perkara, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya selama 2012 mengalami penurunan dari 32.689 kasus menjadi 32.456 kasus atau turun 233 kasus.

Putut mengungkapkan 11 jenis kasus yang menonjol seperti pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, pembunuhan, kebakaran, judi, narkoba dan pemerkosaan pada 2012 mengalami penurunan dari 22.518 kasus menjadi 20.855 kasus.

Pencurian dengan kekerasan mencapai 1.094 kasus, pembunuhan (69 kasus), kebakaran (707 kasus), pemerasan (495 kasus), narkotika (4.836 kasus), kenakalan remaja (41 kasus), pencurian dengan pemberatan (5.862 kasus), pencurian kendaraan bermotor (5.210 kasus), judi (506 kasus) dan pemerkosaan (55 kasus).

Sementara itu, aparat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya tercatat menangani 838 kasus selama 2012 atau menurun sebesar 26,81 persen dibanding 2011 yang mencapai 1.145 kasus.

Jumlah perbandingan penyelesaian kasus yang ditangani Ditreskrimsus Polda Metro Jaya sebanyak 552 kasus dari jumlah 838 kasus selama 2012.

Kasus yang ditangani Ditreskrimsus Polda Metro Jaya meliputi Industri dan Perdagangan sebanyak 114 kasus, Fiskal Moneter dan Devisa (83 kasus), Sumber Daya Lingkungan (81 kasus), Cybercrime (530 kasus) dan tindak pidana korupsi (30 kasus).

Tags: