Poin-poin Penting dalam Badan Tulisan Agar Artikel Lolos di Jurnal Internasional
Utama

Poin-poin Penting dalam Badan Tulisan Agar Artikel Lolos di Jurnal Internasional

Selain mempersiapkan pra tulisan, hal paling krusial untuk menghindari penyebab tertolaknya artikel oleh jurnal internasional adalah menyoal isi tulisan. Ketika menulis, penulis harus fokus pada apa yang ingin disampaikan dalam tulisan.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit
Coaching Clinic University Solutions yang diselenggarakan oleh Hukumonline, Kamis (19/9). Foto: Istimewa
Coaching Clinic University Solutions yang diselenggarakan oleh Hukumonline, Kamis (19/9). Foto: Istimewa

Menulis artikel dan menerbitkannya di sebuah jurnal menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan akademisi. Karena tak jarang tulisan yang mereka coba publikasikan di jurnal-jurnal ternama dan terpercaya seringkali mendapatkan penolakan.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang, Saru Arifin, mengungkapkan beberapa sebab artikel yang ditulis oleh para dosen kerap ditolak, terutama jurnal internasional. Beberapa di antaranya karena formulasi ide dalam judul lebih menonjolkan aspek teknis hukum daripada akademik, dan terlalu normatif, tulisan akademik yang durasinya panjang ke depan, keterbacaan sulit dimengerti, dan tujuan tulisan tidak  disampaikan dengan jelas dan logis.

Selain mempersiapkan pra tulisan, hal paling krusial untuk menghindari penyebab tertolaknya artikel oleh jurnal internasional adalah isi tulisan. Ketika menulis, jelas Saru, penulis harus fokus pada apa yang ingin disampaikan dalam tulisan.

Baca Juga:

“Semua yang disampaikan relevan dan berkaitan secara langsung dengan argumen utama. Pastikan semua disampaikan secara koheren dan logis. Pastikan semua referensi telah dirujuk secara benar (check and recheck),” katanya dalam Coaching Clinic University Solutions yang diselenggarakan oleh Hukumonline, Kamis (19/9).

Kemudian penulis juga harus mampu menyampaikan ide besar artikel secara cepat (reflects the content of your paper). Bila diperlukan, tambahkan subtitle untuk membantu memperjelas ide besar yang termuat dalam judul. Judul ditulis semenarik mungkin (eye-catching) sufficiently and appropriately specific, understandable (no strings of nouns), dan tidak menggunakan redundant words atau kata yang berulang, seperti inquiry, analysis, evaluation, and assessment.

Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah terkait abstrak. Abstrak, lanjut Saru, setidaknya harus memuat semua unsur penting yang dikandung oleh artikel, seperti latar belakang, maksud penulisan, argument pokok, kebaruan, dan urgensi kajian, secara ringkas. Abstrak perlu dinyatakan secara jelas apa yang disampaikan oleh artikel. Dan jika memungkinkan, nyatakan secara tegas apa yang membedakan dan nilai tambahnya dengan kajian sebelumnya, serta tulis ringkas antara 150-200 kata.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait