Babak semi final antara Perhimpunan Advokat Indonesia Football Club (Peradi FC) Master dengan Lawyers All Stars dari Thailand dramatis. Tampil tanpa beban lantaran target empat besar sudah di tangan bagi Peradi FC Master melawan sang tuan rumah malah semakin menantang.
Dua tim saling menyerang dan mengatur strategi satu sama lain di babak pertama setelah peluit dibunyikan.Secara bergantian serangan demi serangan dilancarkan kedua tim ke kubu lawan. Hingga menit ke-25, kipper Peradi FC, Roy Chandra Barus, harus dipapah ke luar lapangan karena cidera. Beverly Charles Pandjaitan menggantikan posisi Roy di bawah mistar gawang. Hingga turun minum, skor kedua tim di babak pertama imbang 0-0.
Tim yang dihadapi Peradi FC Master ini menjadi salah satu momok tim terkuat di turnamen Asia lawyers Cup maupun Mundiavocat. Ditambah lagi, tim ini merupakan tuan rumah ajang Asia Lawyers Cup 2019.
Peluang tercipta saat para pemain Peradi memperoleh tendangan bebas beberapa meter dari garis kotak pinalti, namun belum membuahkan hasil. Memanfaatkan situasi tersebut, tim Thailand melakukan serangan balik sehingga tercipta gol dan angka satu untuk Thailand.
Peradi FC Master mulai mengejar ketertinggalan mereka. Namun hingga penghujung babak kedua, belum membuahkan hasil. Beberapa kali peluang tercipta tapi belum tereksekusi secara sempurna. Hingga pada akhirnya, gelandang Peradi FC, Budiman Bangun shoot namun dijegal oleh pemain belakang Thailand.
Kondisi tersebut tak dilihat sebagai pelanggaran oleh sang wasit. Padahal beberapa kali, sejumlah pelatih dan pemain cadangan berteriak atas kejadian tersebut. Wasit masih tak bergeming, hingga peluit akhir dibunyikan.
Skor 1-0 untuk kemenangan Thailand yang secara otomatis masuk ke babak final. Namun bagi Peradi FC Master, masih harus berjuang melawan Beijing Chaoyang Law Association (China) untuk memperebutkan juara ketiga yang akan dihelat pada Minggu (21/4) pagi.