Perspektif Pemberantasan Korupsi di Bawah Pemerintahan Megawati
Kolom

Perspektif Pemberantasan Korupsi di Bawah Pemerintahan Megawati

Presiden Megawati Soekarnoputri dalam salah satu bagian pidato kenegaraannya di depan Rapat Paripurna DPR berjanji bahwa dirinya, keluarganya, maupun Kabinet Gotong Royong yang dipimpinnya, tidak akan melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Presiden mengungkapkan, betapa sulitnya memberantas praktek KKN yang secara langsung atau tidak langsung telah menyebabkan keterpurukan Indonesia sejak 1997.

Bacaan 2 Menit

Tetapi, kita pun perlu menyadari bahwa realisasi kemauan politiknya ini sama sekali tidaklah mudah. Sebab, unsur-unsur atau sisa-sisa kekuatan Orde Baru adalah masih kuat sekali di mana-mana, termasuk di sekelilingnya. Presiden Megawati sekarang ini sedang dikepung oleh kekuatan-kekuatan gelap ini, termasuk di Sekretariat Negara dan di kabinetnya sendiri. Sementara sejarah selama puluhan tahun sudah membuktikan bahwa kebanyakan koruptor-koruptor kakap adalah justru para pendukung utama Orde Baru atau "tokoh-tokoh" yang bersekongkol dengan pemerintahan Orde Baru.

Oleh karena itu, adalah wajar kalau kekuatan pro-reformasi dan pro-demokrasi mendukung langkah-langkah positif Presiden Megawati yang berkaitan dengan usaha pemberantasan korupsi. Pemberantasan korupsi adalah bagian penting dari perjuangan reformasi karena berkaitan erat dengan pembenahan kehidupan politik negeri kita, penegakan hukum, dan perbaikan moral.

Jadinya, pemberantasan korupsi adalah juga bagian penting dari perjuangan melawan Golkar serta unsur-unsur Orde Baru di berbagai partai lainnya. Oleh karena itu, kalau Presiden Megawati ingin melaksanakan pemberantasan korupsi secara tegas, kemungkinan akan terjadinya "bentrokan" dengan unsur-unsur seperti tersebut di atas adalah besar sekali.

Memang,  dapat dimengerti bahwa Presiden Megawati akan berusaha untuk menjaga hubungan baik di antara berbagai kekuatan politik yang diwakili dalam kabinetnya, di DPR, atau dalam masyarakat. Dukungan dari berbagai kekuatan memang diperlukan supaya pemerintahannya bisa berjalan secara lancar, efisien, dan tidak terlalu banyak hambatan.

Namun, kalau Presiden Megawati terlalu "toleran" terhadap berbagai korupsi besar yang sudah terjadi atau yang akan terjadi - atau bahkan ikut menyembunyikan atau mendiamkan saja- maka  kekuatan kubu Megawati akan terseret dalam lumpur busuk ini. Dan karenanya, juga akan terpental keluar dari  hati para pendukungnya, bahkan juga dari hati rakyat banyak lainnya.

Sebenarnya, bagi kubu Megawati, "pertempuran" di bidang pemberantasan korupsi adalah pertempuran yang amat ideal. Sebab, justru dalam masalah korupsi inilah terletak kelemahan yang paling besar lawan-lawan politik kubu Megawati.  Dan juga, dalam masalah pemberantasan korupsi ini pula, kubu Megawati akan mendapat dukungan besar dari banyak fihak, terutama dari kekuatan pro-reformasi.

Megawati perlu didorong terus

Bagi banyak orang,  pernyataan Presiden Megawati tentang masalah korupsi adalah suatu surprise yang cukup mengherankan dan sekaligus juga menimbulkan harapan. Keberaniannya menyatakan bahwa keluarganya dan orang-orang dekatnya tidak akan melakukan korupsi adalah sesuatu yang patut dicatat sebagai peristiwa penting.

Tags: