Peringkat EoDB Stagnan, Deregulasi Investasi Masih Tumpul
Berita

Peringkat EoDB Stagnan, Deregulasi Investasi Masih Tumpul

Indonesia masih harus terus mendorong kemudahan berusaha. Terutama pada starting business.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit

(Baca juga: Reformasi Perizinan Hingga Pangkas Tarif Demi Kemudahan Berusaha).

Perlu diketahui, laporan World Bank tersebut juga menyoroti sejumlah faktor pendukung kemudahan berusaha di Indonesia antara lain urusan perpajakan hingga kegiatan perdagangan lintas batas. World Bank menyampaikan Indonesia telah melakukan perbaikan dari akses listrik dengan peningkatan keandalan pasokan listrik menyusul perbaikan dan pemeliharaan jaringan listrik. Surabaya sebagai salah satu kota sampel telah memiliki koneksi listrik baru yang lebih cepat berkat kapasitas pembangkit yang lebih tinggi.

Laporan ini juga membahas perpajakan di Indonesia yang sudah menjadi lebih mudah berkat sistem pengisian online serta pengenalan sistem baru untuk wajib pajak, yang berlaku di Jakarta dan Surabaya. Dari segi ketenagakerjaan, World Bank juga menyatakan di antara ekonomi berpenghasilan menengah ke bawah di Asia Timur dan Pasifik, Indonesia adalah salah satu negara dengan peraturan ketenagakerjaan yang kaku, khususnya tentang perekrutan.

Posisi EoDB Indonesia saat ini masih jauh dari target Jokowi yang mencanangkan masuk peringkat 40. Ekonom senior World Bank, Arvind Jain menyatakan meski peringkat stagnan namun jumlah reformasi yang dilakukan Indonesia merupakan salah satu terbanyak di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik. Skor penilaian Indonesia juga meningkat dari 67,96 menjadi 69,6 pada tahun ini dibandingkan sebelumnya. Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di peringkat kelima, berada di bawah Vietnam.

“Peringkat Indonesia memang stagnan namun tergolong negara paling banyak melakukan reformasi untuk peningkatan iklim usaha setelah China,” jelas Arvind seperti dikutip dari Antara.

Tags:

Berita Terkait