Peringati 25 Tahun Berkarya, Rudi Soedjarwo Siap Rilis Film Bertema Bullying
Terbaru

Peringati 25 Tahun Berkarya, Rudi Soedjarwo Siap Rilis Film Bertema Bullying

Ide cerita Saat Menghadap Tuhan, merupakan cermin kegelisahan yang muncul dari pengalaman pribadi Rudi, yang kemudian ia kembangkan dan tulis naskahnya bersama dengan Djemima. Rudi berangkat dari premis yang cukup sederhana: dari sekian banyak tindak kekerasan traumatis yang acap kali menimpa remaja, siapa yang paling bertanggung jawab melindungi dan membimbing mereka?

Fitri Novia Heriani
Bacaan 4 Menit

Hukumonline.com

Damar (Rafi Sudirman), seorang pemuda yang berangan ingin membahagiakan hidup ibunya, tumbuh dengan trauma dan kemarahan yang mengendap setelah menyaksikan ayahnya mati sia-sia di tangan seorang preman. Terbiasa diajarkan untuk tidak mengutarakan isi hatinya, gemuruh emosi dalam dirinya bak gunung berapi aktif yang bisa meletus kapan saja.

Gito (Abielo Parengkuan), adalah sahabat Damar yang lahir dari keluarga serba berkecukupan. Di balik hidupnya yang tampak tak bermasalah, tidak terciptanya komunikasi yang sehat antara dirinya dan orang tuanya membuat ia tumbuh menjadi pribadi yang kikuk secara sosial, dan membuatnya jadi sasaran perundungan.

Nala (Denisha Wahyuni) hidup di tengah keluarga yang gagal menjadi ruang aman dan lingkar pelindung utama bagi seorang remaja; di mana para lelaki di keluarganya tampak enteng saja menyakiti anggota perempuannya. Untungnya, Nala bisa menemukan ketenangannya dalam aktivitas dalam bermusik, yang ia gunakan sebagai pelarian dari pahitnya realita.

Sedangkan Marlo (Dede Satria), adalah sosok jagoan di sekolah, berayahkan pria bertahta, dan tumbuh dengan bahasa cinta berwujud kekuasaan. Dibesarkan oleh ayah yang biasa membuatnya merasa kerdil, Marlo pun tumbuh menjadi remaja yang tak sungkan merundung dan membuat orang lain juga merasa kerdil; menciptakan rantai trauma yang diteruskan antargenerasi.

Meskipun ingin bisa menjalani kehidupan normal seorang remaja, trauma dan luka batin yang mereka alami membuat keempatnya saling terkoneksi sembari bertarung dengan perangnya sendiri-sendiri.

Trailer Saat Menghadap Tuhan, yang diluncurkan pada 8 Mei 2024 lalu secara daring, diawali dengan handheld shot seorang karakter yang tengah berlari sambil berteriak histeris. Secara visual, dari adegan ini bisa ditarik benang merah unsur-unsur sinematik khas yang bisa ditemukan di dua karya Rudi terdahulu; sekuens berlarian di Mengejar Matahari dan nuansa kelam gang-gang sempit perkotaan di 9 Naga.

Hal ini, tentu menjadi homage yang menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi pecinta film-film buatan Rudi. Namun, tak hanya dari segi estetikanya saja ciri khas Rudi yang bisa ditemukan dalam Saat Menghadap Tuhan. Satu hal yang selalu konsisten dilakukan Rudi sejak film pertamanya, Bintang Jatuh di tahun 1999, tak luput ia ulang lagi di film terbarunya ini: meng-highlight aktor-aktris baru!

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait