Istana Negara, Jakarta menjadi tempat puncak perayaan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM Sedunia. Senin (9/12), dipimpin langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), peringatan Hari Anti Korupsi dan Hari HAM sedunia dihadir oleh para menteri dan kepala lembaga negara serta para undangan dengan latar belakang media, LSM dalam negeri maupun luar negeri dan perwakilan kedutaan besar negara-negara asing.
“Bulan Desember ini adalah bulan istimewa karena selain kita merayakan Hari Anti Korupsi Sedunia, KPK juga merayakan hari ulang tahunnya yang ke-10,” kata Ketua KPK Abraham Samad dalam sambutannya.
Menurut Abraham, fakta menunjukkan bahwa korupsi masih terjadi di negara ini. Untuk itu, dia meminta seluruh elemen bangsa untuk bahu-membahu memberantas korupsi. KPK, lanjut dia, tidak bisa bekerja sendiri. KPK perlu bersinergi dengan berbagai kalangan, mulai dari aparat penegak hukum, LSM, dan masyarakat pada umumnya.
Dikatakan Abraham, memberantas korupsi memang tidak mudah. Dia mencontohkan Singapura yang terus berjuang memberantas korupsi hingga kini sejak tahun 1950-an. “Potensi korupsi selalu ada setiap negara karena kekuasaan itu memiliki potensi korupsi,” ujarnya.
Sementara itu, Presiden SBY mengatakan pemberantasan korupsi adalah perjuangan tiada henti. Di negara-negara lain, upaya memberantas korupsi juga tidak pernah berhenti. “Mencegah dan memberantas korupsi adalah tugas selamanya,” ujar Presiden SBY.