Sebanyak 65 ulama dunia yang berasal dari negara-negara anggota OKI serta berasal dari negara lain seperti Bosnia Herzegovina berkumpul di Mekah, Arab Saudi, Jumat (19/10). Para ulama yang merupakan anggota Majelis Tertinggi Rabithah Al Alam Al Islami (Liga Islam Dunia) itu tengah mengikuti Sidang ke-43.
Sosok ulama dunia yang hadir dalam Majelis Tertinggi itu seperti Imam Besar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Abdurrahman bin Abdul Aziz As Sudais, Pimpinan Umum Perhimpunan Ulama Besar Arab Saudi Fahd bin Sa'ad Al Majid, dan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Hidayat Nur Wahid saat ini merupakan satu-satunya ulama dari Indonesia yang tercatat sebagai anggota Majelis Tertinggi Liga Islam Dunia. Bahkan status keanggotaan dirinya diperpanjang untuk periode lima tahun mendatang. Ulama atau tokoh Indonesia yang sebelumnya tercatat sebagai Majelis Tertinggi adalah Mohammad Natsir, Prof Rasyid, dan Prof. BJ. Habibie.
“Alhamdulillah saya hadir untuk melanjutkan tradisi diplomasi dan memperjuangkan kepentingan Umat Islam," ujarnya.
Tradisi diplomasi dan memperjuangankan kepentingan ummat Islam, menurut Hidayat Nur Wahid, merupakan langkah yang dirintis tokoh pendiri bangsa seperti Agus Salim dan Mohamad Natsir, dan dilanjutkan oleh Presiden III Indonesia Prof BJ Habibie. Pendiri bangsa itu disebut telah berkontribusi membangun kerjasama dengan dunia Islam.
"Posisi Indonesia selaku negeri Muslim terbesar di dunia sangat dinantikan peran kongkritnya,” ujar pria yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Darussalam Gontor.
Dalam sidang yang dipimpin Mufti Kerajaan Arab Saudi, Abdul Aziz bin Abdullah Al Syaikh dan Sekretaris Jenderal Liga Islam Dunia, Muhammad bin Abdul Karim Al Isa, membahas berbagai permasalahan dunia Islam kontemporer. Terkait masalah yang ada, peserta termasuk Hidayat Nur Wahid memberi pandangan dan solusi untuk kecemerlangan dan kebaikan dunia Islam.