Peraih Honorable Mention Harvard MUN: Memupuk Ilmu Membangun Kerajaan
Berita

Peraih Honorable Mention Harvard MUN: Memupuk Ilmu Membangun Kerajaan

Bukan perkara mudah, lebih dari 50 kampus terbaik dunia berlomba-lomba mengirimkan delegasi terbaik mereka untuk bertanding. Bahkan butuh waktu 2 tahun bagi Andhika untuk berlatih.

Hamalatul Qurani
Bacaan 2 Menit

 

“Padahal bisa jadi lawan itu juga takut sama kita, jadi saling takut-takutan. Makanya orang yang akan menang adalah yang berhasil mempertahankan self confidence-nya hingga akhir,” ungkap Andhika.

 

Kerja keras Andhika dalam melatih kualitas serta meningkatkan kepercayaan dirinya, juga berhasil mengantarkan Andhika sebagai peraih anugerah Mahasiswa Berprestasi Utama Nasional (Mawapres Utama Nasional) yang dinobatkan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada Tahun 2014.  Untuk mencapai gelar Mawapres Utama Nasional tersebut, Andhika harus bertanding melewati proses seleksi di empat level, yakni antar fakultas, universitas, regional hingga nasional.

 

Berikut cuplikan wawancara Tim Hukumonline Love of Law dengan Andhika yang berhasil meraih Honorable Mention di ajang sekelas Harvard National Model United Nation:

 

 

Bukan Karir Final

Setelah menamatkan kuliah S1-nya, Andhika memilih berkecimpung di dunia lawyering, tepatnya pada firma hukum Allen & Overy. Banyak yang mengeluhkan betapa penatnya bekerja di industri jasa dengan kompetisi superketat ini, lain halnya dengan Andhika yang menikmati proses belajarnya selama hampir tiga tahun di firma hukum, sekalipun belum sepenuh hati ingin menjadi advokat.

 

Alasannya sederhana, ungkap Andhika, karena ia ingin menghabiskan masa tiga tahunnya melakukan hal yang ia butuhkan sekalipun tak menyukainya agar nanti ia bisa melakukan apa yang ia sukai selamanya. Karena tak bisa dipungkiri, kata Andhika, apa yang dipelajari di kampus seringkali berbeda dengan apa yang terjadi di lapangan dan menjadi lawyer adalah cara paling efektif untuk menambal kekurangan pengetahuan soal praktik di lapangan.

 

“Saat kuliah aku mungkin punya teori hukum, tapi aku ga punya praktiknya, dan itu akan jadi semacam gap untuk ilmuku. Jadi aku mendingan langsung terjun lawyering daripada aku ketinggalan,” ucap Andhika.

 

Kerja keras Andhika menguras ilmu di bidang lawyering bahkan tak jarang ia lakukan hingga pukul 2 hingga 3 dini hari. Tak sedikit yang terheran mungkin, kata Andhika, menganggap bekerja sekeras itu dapat memperpendek umur atau bahkan menganggap tidak bahagia karena tidak memiliki cukup waktu untuk bersenang-senang.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait