Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menyelenggarakan Bulan Fintech Nasional (BFN) yang ke-5. BFN merupakan ajang memperkenalkan sekaligus meningkatkan literasi keuangan fintech kepada masyarakat luas termasuk UMKM, perempuan, dan kelompok rentan mengenai manfaat serta risiko.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi menyambut positif penyelenggaran BFN. Menurutnya, kegiatan tersebut efektif mendorong pengembangan ekosistem fintech. Tapi begitu terdapat tantangan bagi industri fintech dalam mengedukasi serta meningkatkan literasi masyarakat.
“Ada tantangan dari tahun ke tahun dalam meningkatkan literasi keuangan digital. Saat ini, inklusinya meningkat tapi literasi masyarakatnya belum ter-literate atau paham. Padahal, ekosistem fintech ini perlu hadir,” ujarnya Launching BFN dan 5th IFSE 2023 di Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Baca juga:
- Jerit Konsumen di Balik Gurita Bisnis Pinjaman Online
- OJK Peringatkan Fintech Patuhi Aturan dalam Penagihan Pinjaman
Hasan melanjutkan, di periode 2022 terdapat peningkatan literasi keuangan digital. Namun, literasi tersebut dibandingkan inklusi yang persentasenya mencapai 50 persen masih belum seimbang. Tantangan lainnya, tekanan ekonomi global yang dapat mempengaruhi kinerja industri fintech sehingga berimbas pada masyarakat.
“Hadirnya BFN ada showcase dari teman-teman apalagi di acara puncak akan tunjukan bahwa industri ini masih menjadi industri yang prospektif untuk menjadi tujuan investasi. Tidak hanya untuk investor domestik tapi juga investor global dalam hal ini,” imbuhnya.
Adapun, Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSI) 2023 menjadi momentum istimewa dengan kehadiran pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjadi langkah untuk memastikan pengawasan yang lebih intensif di sektor fintech.