Pemerintah Tetap Optimis Produksi Minyak Tercapai
Berita

Pemerintah Tetap Optimis Produksi Minyak Tercapai

Penurunan produksi atau lifting minyak yang disampaikan BP Migas dari target awal 965 ribu bph menjadi 917 ribu bph bisa membuat APBN tekor di tahun ini.

Yoz
Bacaan 2 Menit
Pemerintah Tetap Optimis Produksi Minyak Tercapai
Hukumonline

Pernyataan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu dan Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) R Priyono, terkait target produksi minyak nasional di tahun ini, ditanggapi Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu. Ia mengatakan, penurunan produksi atau lifting minyak yang disampaikan BP Migas dari target awal 965 ribu barel per hari (bph) menjadi 917 ribu bph bisa merugikan APBN di tahun ini.

 

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Kamis (22/4), Anggito mengatakan, kemungkinan besar penerimaan negara dari sektor migas akan mengalami banyak penurunan, bahkan akan makin memperlebar defisit anggaran. Namun, ia masih merahasiakan besaran potensi kerugian dengan penurunan produksi minyak di angka 917 ribu bph tersebut.

 

"Pokoknya kalau produksi turun, itu tambah defisit negara, begitu saja. Ya, pokoknya tekorlah," katanya.

 

Seperti diketahui, target produksi minyak nasional tahun 2010 terancam gagal. Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (19/4), Kepala BP Migas R Priyono mengatakan, ada tiga potensi kendala yang menghambat pemerintah untuk merealisasikan target tersebut. Ketiganya adalah Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, tumpang tindih lahan, serta pembebasan tanah masyarakat.

Priyono menjelaskan, ketiga kendala tersebut akan mempengaruhi target produksi minyak yang akan dihasilkan pemerintah tahun  ini. Setidaknya, akan ada potensi penurunan hingga 293.479 barel per hari. Atas dasar ini, ia mengusulkan, perubahan target produksi minyak yang ada dalam APBN 2010. Bila dalam APBN 2010 produksi minyak bumi direncanakan sebesar 965 ribu bph, diharapkan dalam asumsi APBN-P 2010 kisaran produksi minyak berada di kisaran 917 ribu bph.

 

“Tanpa bermaksud menurunkan target produksi. Kami yakin target produksi 917 ribu bph adalah angka yang optimis yang dicapai selama 2010," katanya.

 

Ketika itu, beberapa anggota DPR juga mempertanyakan target produksi minyak yang dicantumkan pemerintah dalam APBN 2010. "Apa mampu BP Migas mencapai target 965 ribu itu," tanya anggota Komisi VII Azwir Dainy Tara. Ia mengharapkan BP Migas mematok target yang realistis sehingga bisa tercapai.

 

Anggota Komisi VII lainnya, Totok Daryanto malah mengatakan, sekarang bukanlah saat yang tepat untuk membuat target produksi minyak, tapi yang penting bagaimana membuat perhitungan yang akurat. "Anda gagal atau berhasil kan ukurannya apakah dari laporan sekarang atau pertanggungjawaban nanti. Kalau kurang dari target awal maka gagal. Jangan sampai kendala yang kita tahu di depan mata masih tetap dipaksakan padahal BP Migas juga menyatakan tidak mungkin tercapai," ujarnya.

 

Keterangan yang diberikan Priyono sepertinya belum dikoordinasikan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Soalnya, Menteri ESDM Darwin Saleh Zahedy menegaskan, pemerintah bisa menyanggupi pencapaian produksi minyak nasional sebesar 965 ribu barel per hari. Sebab, rata-rata Desember hingga April 2010 produksi minyak mentah nasional sudah mencapai 963,13 bph atau 99,8 persen dari target APBN. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP), hingga 20 April mencapai US$ 85,11 per barel.

 

“Posisi pemerintah dan DPR adalah sebagai yang menetapkan apa yang menjadi ketetapan akhir, sedangkan BP Migas hanya sebagai pelakasana,” kata Darwin menanggapi komentar Priyono.

Tags: