“Sekarang program yang sedang kita laksanakan itu di Bali, karena ada perusahaan di sana. Programnya itu Bali Beach Clean Up,” sambungnya.
Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP MIGAS Hadi Prasetyo sependapat dengan Wanda Harahap. Meski Hadi mengakui bahwa pelaksanaan CSR belum optimal, namun hal tersebut memang terkendala oleh persepsi masyarakat dan perusahaan yang berbeda.
“Memang pelaksanaannya belum optimal tetapi hal ini masih terkendala oleh persepsi yang tidak sama antara pelaksana CSR dan penerimanya,” katanya dalam acara yang sama.
Meski ada beberapa program CSR yang tidak merata di beberapa daerah, Hadi mengakui pihaknya akan memikirkan bagaimana program CSR tersebut dapat mengakomodir kepentingan masyarakat sekitar. Tetapi Hadi mengingatkan bahwa dana CSR tersebut merupakan dana yang sifatnya terbatas serta sukarela yang harus dapat dipergunakan sebaik mungkin guna kepentingan masyarakat setempat.
“Kalau konflik pasti ada ya, tapi karena dana ini sifatnya terbatas dan sukarela kita harus memikirkan bagaimana caranya dana tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat secara merata,” pungkasnya.