Pariwisata Berbasis Kekayaan Intelektual Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional
Terbaru

Pariwisata Berbasis Kekayaan Intelektual Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional

Pemanfaatan KIK dapat membuka potensi pemulihan ekonomi nasional bagi sektor pariwisata yang saat awal pandemi Covid-19 menjadi sektor yang paling terpuruk hantaman efek ekonominya.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Sebagai contoh, Bali memiliki kuliner yang sangat khas dan dapat menjadi potensi gastro wisata jika dikemas dengan lebih efektif. Selain itu, Bali juga memiliki potensi KI dan ecotourism melalui destinasi wisata alam, wisata religi dan budaya.

Potensi ecotourism berbasis KI di Bali salah satunya adalah gelaran festival garam Amed yang berlokasi di Kabupaten Karang Asem. Di mana daerah tersebut tidak hanya memproduksi garam yang dilindungi kekayaan intelektualnya melalui indikasi geografis. Akan tetapi masyarakat Karang Asem bersama pemerintah daerahnya menjadikan lokasi tersebut menjadi objek wisata yang menyuguhkan tontonan memproduksi garam tradisional.

Yasonna percaya potensi kekayaan budaya yang khas dan eksotis dapat menjadi salah satu keunggulan kompetitif Indonesia untuk memajukan KI yang berbasis pariwisata.

Provinsi Bali merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata terpopuler di tahun 2022 menurut Trip Advisor (website terfavorit para traveller dalam mencari destinasi wisata). Wilayah ini dinilai cocok untuk IP Tourism yang merupakan program unggulan DJKI 2022. 

Program ini lahir dari kesadaran eratnya hubungan kekayaan intelektual dan pariwisata. Selain itu, di tahun 2022 berjalan ini, tercatat masyarakat Bali telah mencatatkan ciptaannya sebanyak 1.475 serta mendaftarkan merek sebanyak 678 ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Selain IP Tourism, DJKI juga menggelar Mobile IP Clinic (MIC) atau Klinik KI Bergerak tahap 2 dengan tema “Booster Kekayaan Intelektual untuk Pariwisata Bali dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”. MIC sebagai miniatur DJKI diharapkan dapat menjemput potensi-potensi KI di daerah dan mendorong melalui pengembangan agen diseminasi KI serta peningkatan permohonan KI domestik dan pelindungan KI secara nasional. 

Sementara itu, tujuan rangkaian kegiatan ini adalah meningkatkan branding dari suatu destinasi wisata sehingga dapat menyajikan pariwisata yang memiliki kekhasan berbasis KI yang diharapkan dapat menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.  

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait