Panitia Janjikan PPAKH yang Berbeda
PPAKH 2013:

Panitia Janjikan PPAKH yang Berbeda

HPRP selaku panitia penyelenggara berjanji akan tetap objektif, meskipun memasang target juara umum.

RZK/M-14
Bacaan 2 Menit

“Untuk pendanaan, setiap tahun peserta kan juga memberikan kontribusinya berupa uang pendaftaran, selain itu kita juga dibantu oleh beberapa sponsor, kemudian dari kantor kita juga kontribusi,” jelas Akbar.

Ketika disinggung objektivitas mengingat statusnya sebagai panitia penyelenggara dan target kembali menjadi juara umum, Akbar menegaskan bahwa HPRP akan bersikap objektif. Untuk memastikan itu, kata Akbar, HPRP memberi garis pemisah yang tegas antara HRPR sebagai tim peserta dengan HPRP sebagai panitia penyelenggara.

“Kita punya tim yang beda, jadi untuk urusan tim dan acara itu beda, tidak campur. Tim diusahakan dengan sangat tetap fair juga, termasuk kita juga,” tukasnya.

Target Tim Lain
Jika HPRP memasang target juara umum untuk PPAKH 2013, lalu bagaimana dengan lawfirm-lawfirm lain yang juga menjadi partisipan? Kepada hukumonline, Ketua Tim AHP M Yusuf Fadlullah Hafidz Nasution mengatakan AHP tidak mau muluk-muluk memasang target. AHP, kata Hafidz, hanya ingin berprestasi lebih baik dari PPAKH sebelumnya.

“Target ya Insya Allah ada sih.Cuma maksudnya, lebih mencoba tetap mempertahankan apa yang sudah kita dapat di berbagai cabang, ya kita sih maunya ditingkatin, tapi tetep nggak mau membuat PPAKH itu lari dari esensinya, toh namanya juga perbandingan persahabatan,” papar Hafidz.

Terkait target yang lebih spesifik, Hafidz mengatakan AHP berharap bisa menembus tiga besar. Target tiga besar ini lebih tinggi dari capaian AHP pada PPAKH 2012, dimana lawfirm yang berkantor di kawasan Mega Kuningan ini menduduki peringkat ke-5 dari total 16 partisipan.

Untuk mencapai target yang dicanangkan, Hafidz mengatakan tim AHP tidak melakukan persiapan khusus. Yang dilakukan, lanjut dia, hanyalah latihan rutin untuk setiap cabangnya, khususnya menjelang PPAKH digelar. Latihan rutin ini, menurut Hafidz, biasanya terkendala dengan kesibukan kerja masing-masing anggota tim.

Kendala yang dihadapi tim AHP ternyata juga dirasakan tim Lubis, Santosa, dan Maramis (LSM). Jihan Sadat A Thahir, Ketua Tim LSM, mengatakan sebagai persiapan menjelang PPAKH, tim LSM berupaya melakukan latihan rutin minimal seminggu sekali. “Kalaulebih dari itu ya lebih bagus, soalnya kan juga harus menyesuaikan jadwal kerja masing-masing lawyer dan staf,” ujarnya.

Ditanya soal target, Jihan menjawab normatif bahwa pada dasarnya setiap tim partisipan PPAKH, termasuk tim LSM, ingin juara. Namun, kata dia, tim LSM tidak terlalu ambisius karena PPAKH pada hakikatnya adalah ajang untuk berinteraksi dengan lawfirm lain. “Yang penting kita having fun di situ, kalau kita menang ya kita bersyukur, tapi kalau LSM sih kita olahraga, sambil fun dan kenal sama kantor-kantor lain.”

Tags:

Berita Terkait