OJK Gandeng Jamkrida Kembangkan Asuransi Sapi
Berita

OJK Gandeng Jamkrida Kembangkan Asuransi Sapi

Untuk mendukung penjaminan petani, peternak dan UKM dalam memperoleh akses kredit dari perbankan.

FAT
Bacaan 2 Menit

Risiko-risiko ini yang nantinya menjadi 'senjata' betapa pentingnya asuransi sapi. "Sekarang dikasih kredit untuk membeli anak sapi. Tapi kan di tengah jalan bisa saja sapi itu mati, hilang atau dicuri. Nah itu yang diasuransikan sehingga kredit banknya itu bisa kembali. Itulah program pemerintah," ucap Firdaus.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) bekerjasama dalam mengasuransikan ternak sapi. Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, program ini merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara BI dan Kementan sejak 2011 silam.

Menurut Halim, upaya ini merupakan salah satu peningkatan akses ke sumber-sumber pembiayaan di sektor pertanian. Selain itu, pengembangan subsektor peternakan sapi tengah menjadi konsentrasi pemerintah dalam upayanya memenuhi kebutuhan konsumsi daging di dalam negeri yang tinggi.

"Sudah selayaknya usaha peternakan ini mendapat perhatian khusus untuk meminimalisir risiko melalui manajemen risiko dalam bentuk asuransi," kata Halim di Gedung BI di Jakarta, Rabu (23/10).

Dipilihnya asuransi, lanjut Halim, dikarenakan budidaya dan pembibitan sapi memiliki risiko tinggi lantaran bersifat biologis. Akibatnya, sapi tersebut rentan terhadap serangan penyakit yang berujung ke kematian. Bahkan, risiko-risiko ini juga menjadi pemicu rendahnya penyaluran kredit di sektor usaha peternakan sapi.

Berdasarkan data BI, per Agustus 2013 tercatat bahwa angka kredit subsektor peternakan budidaya mencapai Rp11,7 triliun atau 7,35 persen dari kredit bank umum untuk sektor pertanian yang mencapai Rp158,5 triliun. Sedangkan untuk kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor pertanian angkanya mencapai Rp43,73 triliun termasuk kredit pada subsektor peternakan budidaya yang sebesar Rp6,5 triliun atau 14,95 persen.

Halim menjelaskan, dengan adanya program asuransi ternak sapi ini, terdapat jaminan penggantian bagi pemilik ternak. Jaminan penggantian tersebtu diberikan apabila ternak sapi mengalami risiko kematian karena penyakit, kecelakaan, melahirkan maupun risiko kehilangan ataupun risiko lain yang diatur dalam polis.

Ia berharap program ini dapat mendorong pendalaman industri asuransi dan perbankan secara umum. Menurutnya, dari adanya program ini, keuntungan dari sisi perbankan adalah dapat meningkatkan penyaluran kredit ke sektor pertanian lantaran sebagian risiko kegagalan telah diproteksi oleh asuransi. Hingga pada akhirnya, produk ini dapat meningkatkan posisi tawar peternak dalam rangka memperoleh kredit atau pembiayaan.

Tags: