Mursala:
Kisah Pengacara Batak di Layar Lebar
Resensi

Mursala:
Kisah Pengacara Batak di Layar Lebar

Pertentangan antara adat istiadat versus modernitas.

HOT (HOLE)
Bacaan 2 Menit

Anggiat akhirnya melakukan pertemuan dengan tetua adat di kampungnya, yang kemudian menegaskan bahwa hubungan Anggiat dengan Clarissa tidak bisa dilanjutkan hingga jenjang pernikahan. Salah satu tulang Anggiat menjelaskan, 60 lebih marga yang tergabung dalam parna terhitung sebagai kakak beradik, sehingga tidak bisa saling kawin-mawin.

Setelah pertemuan dengan tetua adat, Anggiat menjadi bimbang apakah akan melanjutkan hubungannya dengan Clarissa—dengan risiko dikeluarkan dari adat, atau patuh pada adat istiadat dan perintah leluhur yang sudah dijaga sekian lama.

Kebimbangan Anggiat ini yang kemudian disorot sutradara untuk menjadi warna utama film Mursala. Apalagi, sang ibunda justru mendorong agar Anggiat menjalin hubungan yang lebih serius dengan Taruli, karena berstatus sebagai pariban, dan akan mudah mendapatkan dukungan dari keluarga besarnya.

MURSALA

Sutradara

Viva Westi

Pemeran

Rio Dewanto, Anna Leiden Sinaga, Titi Rajo Bintang, Mongol, Tio Pakusadewo, Elza Syarief, Bonaran Situmeang, Rudy Salam

Produser

Anna Leiden Sinaga

Durasi

100 menit

Rilis

18 April 2013

Secara umum, film ini menarik dalam arti mencoba mengangkat konflik antara aturan adat dengan modernitas. Namun sayangnya, film berdurasi 100 menit ini memiliki sejumlah kekurangan. Pertama, film ini kurang mengelaborasi latar belakang Anggiat sebagai seorang pengacara.

Hal ini jelas jauh dari ekspektasi hukumonline yang ketika pertama kali melihat cuplikan film ini membayangkan Mursala akan menyuguhkan kisah kehidupan pengacara. Apalagi, dalam cuplikan tersebut, Anggiat ditampilkan mengenakan toga di ruang sidang sebuah pengadilan.

Pada akhirnya, status pengacara yang disandang Anggiat terkesan hanya menjadi tempelan semata. Sutradara nampaknya tidak berhasil untuk membangun dialog yang lugas dan berbobot ketika menggambarkan Anggiat sebagai seorang pengacara, baik di ruang pengadilan maupun di kantornya. Keterlibatan pengacara Elza Syarief dan Bonaran Situmeang, yang berperan sebagai atasan Anggiat dan penjaga pantai, dalam film ini juga tidak terlalu membantu.

Halaman Selanjutnya:
Tags: