MK Luncurkan 34 Buku untuk Kawal Literasi Konstitusi
Terbaru

MK Luncurkan 34 Buku untuk Kawal Literasi Konstitusi

Kegiatan menulis dan peluncuran buku ini diharapkan menjadi kultur sehingga dapat menggeser budaya tutur menjadi budaya tulis.

Willa Wahyuni
Bacaan 2 Menit
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dalam acara peluncuran buku dan talkshow Literasi Konstitusi Mahkamah Konsitusi RI Tahun 2023, Rabu (22/11). Foto: WIL
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dalam acara peluncuran buku dan talkshow Literasi Konstitusi Mahkamah Konsitusi RI Tahun 2023, Rabu (22/11). Foto: WIL

Sejak didirikan 2003 silam, Mahkamah Konstitusi (MK) berkomitmen untuk terus membangun tradisi akademik yang salah satunya dituangkan dalam gagasan pemikiran karya tulis ilmiah berbentuk buku.

Sebagai ikhtiar MK untuk meningkatkan budaya akademisi melalui karya tulisan ini, di momentum usia yang ke-20, MK RI kembali meluncurkan buku-buku ilmiah yang ditulis oleh Hakim Konstitusi, Hakim Konstitusi yang sudah purna tugas, pegawai MK, hingga mitra kerja MK. 

Kegiatan peluncuran buku ini merupakan diseminasi bagi perkembangan keilmuan di bidang hukum dan konstitusi. Selain itu, peluncuran buku oleh MK menjadi wadah bagi para pegawai dan keluarga besar MK yang memiliki minat dan bakat dalam menulis. 

Baca juga:

“Sejak berdiri pada tahun 2003, MK memiliki tradisi untuk internal MK menulis buku setiap tahunnya. Sejak 2019 MK telah rutin meluncurkan buku dan hingga tahun ini terus meningkat yang diluncurkan setiap tahunnya,” ujar Ketua MK RI, Suhartoyo dalam pembukaan peluncuran buku MK RI pada Rabu (22/11) di Perpustakaan Nasional Indonesia.

Penulis-penulis tersebut adalah orang-orang yang memiliki kepedulian di bidang penulisan terkait pengembangan ilmu pengetahuan konstitusi. Suhartoyo terus mendorong agar tradisi menulis menjadi budaya di MK dapat menjadi keberhasilan perubahan kultur di institusi MK.

“Penuangan ide, wawasan, dan buah pikiran di dalam sebuah buku merupakan salah satu perwujudan amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kecerdasan bangsa dan menjadi kontribusi nyata,” ujarnya.

Kegiatan menulis dan peluncuran buku ini diharapkan menjadi kultur sehingga dapat menggeser budaya tutur menjadi budaya tulis. Untuk menggeser budaya ini dibutuhkan konsistensi dan kesinambungan agar kebiasaan yang lama beralih ke kebiasaan yang baru.

“Kita saat ini terperangkap tradisi lisan dibanding tradisi tulis. Namanya menulis tentu perlu kerutinan agar perlu terus menerus menulis. Kalau tidak dirutinkan kemampuan itu, tentu akan terus menurun dan menghilang. Untuk itu kami di MK terus mendorong warga MK untuk terus menulis,” ujar Wakil Ketua MK, Prof. Saldi Isra dalam kesempatan yang sama.

Peluncuran buku menjadi agenda rutin MK setiap tahun. Pada tahun 2019 MK meluncurkan 25 buku, pada tahun 2020 meluncurkan 28 buku, tahun 2021 meluncurkan 30 buku, dan pada tahun 2023 MK meluncurkan 34 buku.

Bila diakumulasi buku yang sudah diterbitkan sepanjang empat tahun terakhir berjumlah 150 judul buku. MK optimis pada tahun-tahun mendatang, setiap tahunnya MK akan meluncurkan buku yang lebih banyak pada tahun-tahun berikutnya. 

Tags:

Berita Terkait