Michelle Yosefanny: Advokat Harus Memegang Teguh Prinsip Memberikan Pelayanan yang Terbaik dan Menjunjung Etika Profesi
Hukumonline NeXGen Lawyers 2024

Michelle Yosefanny: Advokat Harus Memegang Teguh Prinsip Memberikan Pelayanan yang Terbaik dan Menjunjung Etika Profesi

Menurut Michelle, advokat harus merancang strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dalam memberikan pelayanan hukum terbaik. Selain itu, kode etik profesi wajib dijalankan dalam pekerjaan dan dijiwai dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga martabat profesi.

Tim Hukumonline
Bacaan 3 Menit
Mid-Level Associate MHMS Advocates, Michelle Yosefanny. Foto: Istimewa
Mid-Level Associate MHMS Advocates, Michelle Yosefanny. Foto: Istimewa

Seorang advokat harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada kliennya. Ini merupakan prinsip yang dipegang teguh oleh Michelle Yosefanny, seorang Associate di MHMS Advocates. Dia harus terus meningkatkan kompetensi dan memberikan upaya terbaik dalam pelayanan jasa hukum kepada klien.

Michelle bercerita, ketika memulai  karier sebagai seorang advokat, ia memilih untuk menjadi litigator. Pilihan ini, didasarkan atas ketertarikannya dalam menangani perkara-perkara yang membutuhkan tidak hanya pengetahuan hukum, melainkan juga ilmu-ilmu yang bersifat praktis, soft skills dan juga strategi.

Menurutnya, setiap perkara litigasi yang ditanganinya selalu memberikan pengalaman dan excitement berbeda. Hal ini membuat dirinya ikut berkembang seiring dengan tiap perkara yang dijalani.

Michelle berpandangan bahwa ketika seorang advokat bertekad memberikan pelayanan hukum yang terbaik, hal yang pertama kali harus dilakukan adalah memikirkan strategi dan cara yang perlu dilakukan untuk mencapainya.

Ia menganalogikan hal ini dengan atlet, utamanya pelari, yang menentukan tujuan jarak tempuh yang ingin dicapai, apakah 5 km, 10 km, 21 km, atau 42 km. Untuk mencapai tujuan tersebut, pastinya didahului dengan penentuan strategi dan kecepatan yang diperlukan, serta menetapkan alasan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut.

Jika tidak mengetahui tujuan yang akan dicapai, atau tidak memiliki alasan yang kuat untuk mencapai tujuan tersebut, maka strategi dan usaha yang dilakukan akan menjadi kurang tepat sasaran dan orang tersebut berlari tanpa arah. Setelah menentukan tujuan yang ingin dicapai, barulah seseorang dapat menguraikan cara dan strategi untuk mencapainya secara lebih detail.

Agar dapat memberikan pelayanan hukum yang terbaik, seorang advokat harus memiliki semangat untuk selalu mempelajari hal-hal baru secara terus menerus. Hal ini perlu dilakukan, mengingat perkembangan dunia hukum yang sangat dinamis, serta adanya aturan-aturan hukum baru yang dikeluarkan.

Semangat tersebut, juga harus didukung dengan kegigihan, yang dapat dicapai dengan menyediakan waktu untuk mengasah soft skill dan hard skill yang dimiliki. Kerja keras ini perlu dilakukan sebelum akhirnya seorang advokat mendapatkan pengakuan sebagai yang terbaik di bidangnya.

Selain itu, agar dapat memberikan jasa hukum yang terbaik, memilih dan memiliki serta belajar dari mentor yang tepat juga merupakan kunci utama yang esensial. Menurutnya, memiliki mentor atau pelatih yang tepat, akan memberikan sudut pandang lain, serta masukan kepada seorang advokat, demi meningkatkan kemampuan dan prestasi, serta kecakapan advokat.

Pada akhirnya, ini akan membentuk seorang advokat yang dapat memberikan pelayanan hukum yang memuaskan bagi klien. Tidak semua orang mempunyai keistimewaan ini, namun memiliki pelatih atau mentor yang tepat memang merupakan suatu keistimewaan bagi mereka yang memilikinya.

Selain itu, sebagai seorang advokat, terutama litigator, kemampuan komunikasi yang efektif juga merupakan kunci utama yang harus dimiliki dalam menjalankan profesinya. Tanpa kemampuan berkomunikasi yang efektif, seorang advokat tidak mungkin dapat mewakili kepentingan hukum kliennya atau memberikan saran hukum yang dapat dipahami dengan mudah oleh klien.

Terlebih lagi, keharusan untuk mengomunikasikan kepentingan klien kepada berbagai pihak, menjadikan kemampuan komunikasi sebagai suatu hal yang mutlak harus dimiliki oleh seorang litigator dalam memberikan pelayanan hukum kepada klien.

Di dalam menjalankan profesinya, seorang advokat juga dituntut untuk tunduk terhadap kode etik profesi serta menjaga martabat profesi. Dengan mematuhi kode etik profesi, serta menjaga martabat profesi, tidak hanya pada saat menjalankan pekerjaan namun juga dalam kehidupan personal, menjadikan apa yang dikerjakan lebih berharga dan bermartabat di mata publik.

Menurutnya, ketika seorang advokat menjaga martabat profesinya dengan baik dan berhasil memberikan pelayanan hukum yang memuaskan bagi kliennya, maka ia dapat dikatakan telah mencapai tujuannya untuk menjadi advokat yang mampu memberikan pelayanan hukum yang terbaik dan memuaskan.

Berdasarkan pengalamannya, ketika memenangkan suatu perkara dengan memberikan upaya terbaik, serta menjunjung kode etik profesi sebagai seorang advokat, ada kepuasan tersendiri yang dirasakan ketika menyampaikan hasil tersebut kepada klien. Dia merasa berhasil membantu klien dalam menyelesaikan permasalahannya. Perasaan ini dirasakan Michelle ketika berhasil membantu salah satu klien yang digugat sebesar miliaran rupiah oleh vendornya karena kasus online scam.

Pada akhirnya, apakah tujuan di atas dapat dicapai dalam waktu yang cepat atau dalam waktu yang lama akan bergantung pada tujuan apa yang ingin dicapai oleh masing-masing individu. Namun, dapat dipastikan proses untuk mencapai tujuan tersebut-lah yang akan mengasah kemampuan dan membentuk seorang advokat hingga pada akhirnya dapat memberikan pelayanan hukum yang terbaik bagi klien.

Tentunya, ketika menetapkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan beretika bagi klien bukanlah merupakan suatu tujuan yang dapat dicapai dengan mudah. Namun, harus disertai dengan kegigihan, waktu, energi, determinasi serta passion dalam menjalankan profesi sebagai seorang advokat.

Tags:

Berita Terkait