Merasakan Demam Piala Dunia di Tengah Kesibukan Advokat
Berita

Merasakan Demam Piala Dunia di Tengah Kesibukan Advokat

Tontonan Piala Dunia hingga lewat tengah malam ‘memaksa’ advokat harus pintar membagi dan memanfaatkan waktu.

Hamalatul Qur'ani
Bacaan 2 Menit
Hukumonline
Hukumonline

Perhelatan akbar Piala Dunia 2018 di Rusia telah menyerap antusiasme masyarakat beragam kalangan dari berbagai belahan dunia. Pantang ketinggalan, para advokat juga ada yang ikut berlomba-lomba meramaikan jagat tontonan Piala Dunia hingga lewat tengah malam di tengah ketatnya tuntutan jam kerja. Lantas bagaimana para advokat ini mengkompromikan waktu dengan pekerjaannya?

 

Founder Madden Siagian & Partners, Maddenleo T Siagian, alih-alih menganggap euforia Piala Dunia mengganggu jam kerja, justru ia merasa lebih bersemangat karena begitu menikmati momen berharga 4 tahun sekali tersebut. Bahkan Madden mengaku tak pernah absen menonton siaran favoritnya itu hingga membuat jam tidurnya menjadi berubah.

 

“Kita yang sangat suka bola jelas tidak terganggu dan malah menikmati itu. Apalagi kan ini 4 tahun sekali ya, jadi atmosfirnya berasa banget,” ujar Madden kepada hukumonline, Selasa (26/6).

 

Sebagai lawyer litigasi, Madden merasa waktunya lebih fleksibel sehingga pekerjaannya tidak terganggu oleh hobinya menonton Piala Dunia hingga larut malam. Sebagai contoh, kata Madden, waktu sidang bisa diatur dengan janjian sama lawan. Untuk acara meeting,waktunya juga bisa digeser saat makan siang atau makan malam, bahkan juga bisa dilanjut dengan nonton bareng (nobar) piala dunia.

 

(Baca Juga: Lagi, PERADI FC Bawa Merah Putih di Piala Dunia Sepak Bola Advokat Mundiavocat)

 

Menururnya, atmosfir Piala Dunia betul-betul terasa di kalangan para advokat. Percakapan grup di mana-mana trending topic nya soal bola, saling mengadu tim-tim yang dijagokan. Menariknya, ungkap Madden, para advokat harus siap-siap saling bully kalau tim yang dijagokan kalah karena memang naluri seorang lawyer adalah agak sulit menerima kekalahan.

 

“Kita sebagai lawyer kan suka begitu, suka susah menerima kekalahan,” ujar Madden.

 

Advokat pendiri Riza Hufaida & Partners sekaligus divisi legal pada Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), Agus Riza Hufaida, juga pantang ketinggalan menyaksikan momen Piala Dunia 2018 hingga pukul 3 subuh. Riza dengan mantap mendukung Spanyol, sekalipun ia merasa Spanyol saat ini berposisi sebagai tim underdog.

 

Sekalipun Spanyol underdog sekarang, tapi bisalah sampai semifinal atau final,” ujar Riza membela tim kesayangannya.

 

Riza juga tidak merasa jam kerjanya terganggu dengan menyaksikan Piala Dunia 2018 tanpa absen. Bagi Riza, segala sesuatunya tinggal dijalankan dengan baik. Bila ada sidang dan meeting tetap dijalankan karena semua itu memang sudah bagian dari risiko.

 

“Yang penting jangan sampai mengganggu pekerjaan,” ujar Riza.

 

Riza juga mengungkapkan bahwa rekan-rekannya di Makara Merah FHUI juga sudah menjadwalkan diadakannya ‘nonton bareng’ (nobar) di laga perempat final nantinya. Advokat lain yang juga merupakan alumni FHUI, Fahmy Hoessein, juga berencana menghadiri acara nonton bareng yang akan diadakan Makara Merah FHUI tersebut.

 

(Baca Juga: Mundi Avocat, Diplomasi Internasional Peradi Lewat Olahraga)

 

Sebelumnya, Fahmy yang mengidolakan Pemain Jerman, Tony Kroos ini mengaku sangat berharap Piala Dunia 2022 di adakan di Asia, sehingga ia bisa menyaksikan pertandingan Jerman, tim kesayangannya secara langsung. Hanya saja berkat kesibukannya sebagai advokat beberapa kali ia sempat absen menyaksikan pertandingan pada Piala Dunia 2018 ini.

 

“Walaupun beberapa kali ada yang kelewat, tapi bisa dibilang 80% pertandingan saya nonton,” ungkap Fahmy.

 

Adapun kiat pendiri firma hukum Fahmy Hoessein & Partners ini dalam membagi waktu dengan pekerjaannya adalah dengan menyiasati tetap bekerja di sela-sela menanti pertandingan dimulai.

 

“Misalnya mulai kan jam 7 malam, ada lagi jam 10 malam, terus di antara itu kita bisa baca-baca lah ya, di tengah-tengah habis jam 12 malam itu kan bisa tidur sedikit nyolong-nyolong sampai jam 1 pagi ya nonton lagi, nah jadi masih bisa di handle,” ujar Fahmy.

 

Advokat pendiri Garda Law Office, Ivan Garda bahkan rela merogoh kocek yang tidak sedikit demi menonton langsung Piala Dunia 2018 di Rusia. Menariknya, advokat yang menjagokan Kroasia ini mengaku setiap hari ‘nongkrong’ di stadion siapapun yang bertanding.

 

“Di sini yang penting pesta bola,” kata Garda melalui pesan singkat kepada hukumonline.

 

Terkait urusan kantor, kata Garda, semua pekerjaannya sebagai advokat telah dikoordinasikan dengan tim, mengingat memang perkara yang ia pegang menggunakan surat kuasa biasa dengan standar minimal 4 kuasa. Selain itu, ia mengaku bahwa beberapa klien yang tahu juga bisa memaklumi.

 

Tags:

Berita Terkait