Menunggu Janji Ketua Dewan Komisioner OJK Terpilih
Berita

Menunggu Janji Ketua Dewan Komisioner OJK Terpilih

Saat fit and proper test, Wimboh berjanji akan mengkaji kembali besaran pungutan yang diminta OJK terhadap industri.

ANT/FAT
Bacaan 2 Menit
Gedung Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta. Foto: RES
Gedung Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta. Foto: RES
Tiga hari sudah uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) periode 2017-2022 berlangsung. Hingga di hari keempat, Komisi XI DPR selaku penguji melakukan pemungutan suara terhadap 14 calon yang mengikuti fit and proper test.

(Baca: Presiden Pilih 14 Nama Calon Komisioner OJK)

Alhasil, tujuh calon memperoleh suara terbanyak dalam voting sehingga terpilih sebagai DK OJK periode 2017-2022. Untuk posisi Ketua DK OJK, DPR memilih Wimboh Santoso. Dalam voting, Wimboh memperoleh 50 suara, sedangkan pesaingnya, Sigit Pramono hanya memperoleh empat suara. Satu suara abstain.

Keenam Anggota DK OJK yang terpilih adalah Nurhaida yang meraih suara terbanyak yakni 54 suara, Tirta Segara 51 suara, Riswinandi 50 suara, Heru Kristiyana 39 suara, Hoesen 34 suara dan Ahmad Hidayat 22 suara. "Sudah ditetapkan enam anggota DK OJK yang mendapat paling banyak suara dan akan mendampingi Wimboh Santoso," ujar Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng, sembari mengetuk palu menutup pemungutan suara tertutup.

Selanjutnya, kata Mekeng, merujuk pada UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK, OJK secara internal akan menetapkan enam anggota tersebut untuk menjadi Wakil Ketua dan lima anggota yang merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Kepala Eksekutif Pengawas Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Ketua Dewan Audit, dan Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen.

"Mereka yang internal akan memilih, kami hanya memilih satu Ketua dan enam anggota," ujar dia. (Baca: Soal Calon DK OJK, Ini Masukan HKHPM Kepada Komisi XI DPR)

Wimboh sendiri merupakan birokrat karier yang lama berkecimpung di Bank Indonesia (BI) dan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). Saat di BI, dia pernah menduduki Direktur Pengaturan Perbankan BI pada 2010-2012 dan selanjutnya sebagai Kepala Perwakilan BI di New York, Amerika Serikat. Saat ini Wimboh menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri.

Sedangkan enam DK OJK terpilih lainnya, yakni Nurhaida merupakan petahana yang saat ini masih menjabat sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK. Tirta Segara saat ini masih menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Riswinandi sebagai Direktur Utama PT Pegadaian Persero, Heru Kristiyana merupakan mantan Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Hoesen masih menjabat sebagai Direktur Bursa Efek Indonesia, dan Ahmad Hidayat saat ini masih menjabat Direktur Departemen Keuangan Internal BI.
No.NamaJabatan DK OJK periode 2017-2022
1. Wimboh Santoso Ketua DK OJK
2. Nurhaida Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal
3. Tirta Segara DK OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen
4. Riswinandi Ketua Komite Etik
5. Hoesen Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
6. Ahmad Hidayat Ketua Dewan Audit
7. Heru Kristiyana Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan

Mekeng berharap, DK OJK periode 2017-2022 dapat membuat kebijakanyang ramah pada pasar finansial sehingga banyak investor masuk, dan merasa aman berinvestasi di Indonesia. Melalui kebijakan market firendly ini, kata dia, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, ia juga berharap, OJK bisa lebih berperan dalam menggalakkan pembangunan bukan hanya di pusat, tetapi juga di daerah lain khususnya di kawasan Timur Indonesia sesuai visi Nawa Cita. Politikus Partai Golkar itu juga menginginkan agar kebijakan OJK juga mamput menarik para investor ke pasar modal nasional, serta merasa nyaman berinvestasi di Indonesia.

Untuk itu, lanjut Mekeng, hal terpenting adalah bagaimana membuat pasar tidak membebani industri terkait sektor keuangan yang beroperasi di dalam negeri.

"Tidak lagi menjadi tempat hot money, tetapi investor bisa menaruh uangnya lebih permanen di sini," kata Mekeng.

Komisi XI DPR juga berharap Wimboh dapat meningkatkan sumbangan industri jasa keuangan ke perekonomian daerah perbatasan. Serta, memperkuat relasi OJK dengan lembaga keuangan internasional, mengingat Wimboh pernah berkarier di lembaga keuangan IMF. "Dengan pengalamannya di IMF, dia harus mendorong banyak pembangunan, terutama pembangunan dari pinggiran, seperti Nawa Cita dari Presiden Joko Widodo," ujar Mekeng.

Di sisi lain, Komisi XI menyoroti janji Wimboh pada saat fit and proper test. Menurut Mekeng, Komisi XI DPR akan menagih janji Wimboh yang baru terpilih akan menetapkan besaran pungutan yang tidak memberatkan industri jasa keuangan. "Hal penting yang menjadi tantangan juga agar pungutan yang diminta OJK tidak membebani dan memberatkan industri," kata Mekeng.

(Baca: Lawyer & Notaris! OJK Susun Aturan Keberatan dan Banding Pungutan Pasar Modal)

Saat diuji kelayakan dan kepatutan oleh Komisi XI pada Senin (5/6) lalu, Wimboh memang mengungkapkan jika dirinya terpilih menjadi pemimpin puncak OJK, maka dia akan mengkaji kembali besaran pungutan yang diminta OJK terhadap industri. "Nanti akan kita lihat, sebenarnya untuk jalankan OJK perlu biaya berapa, nanti kita hitung dulu, apakah pungutan itu bisa turun," katanya.
Tags:

Berita Terkait