Menko Perekonomian Siapkan Rancangan Perpres DNI
UU Penanaman Modal

Menko Perekonomian Siapkan Rancangan Perpres DNI

Pemerintah menyiapkan beberapa peraturan pelaksana UU Investasi. Sejumlah pemodal asing besar sudah ancang-ancang mengucurkan dana.

Ycb
Bacaan 2 Menit

 

Hanya, Lutfi menginginkan revisi UU FTZ tersebut berupa Perppu. Ini sudah mendesak. Tak perlu lama-lama membahas RUU. Naskah akademik sudah masuk kok, sergah Lutfi. Menurut Lutfi, konsultasi dengan DPR juga sudah oke.

 

Berbeda dengan Lutfi, Erni justru keukeuh menginginkan KEK diatur oleh sebuah UU. Ini sesuai dengan amanat UU Investasi, ujarnya. Jika kita menengok Pasal 31, argumen Erni ini memang benar.

 

RUU Investasi

Pasal 31

(1) Untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah, dapat ditetapkan dan dikembangkan kawasan ekonomi khusus.

(2) Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan penanaman modal tersendiri di kawasan ekonomi khusus.

(3) Ketentuan mengenai kawasan ekonomi khusus diatur dengan undang-undang.

 

 

Erni mengaku, saat ini Menteri Keuangan juga sedang menyiapkan fasilitas insentif perpajakan. Salah satunya adalah pembebasan Pajak Penghasilan (PPh) Badan. Aturan itu selain PP No. 1/2007 dan PP No. 7/2007. Tujuannya untuk pengembangan industri, seloroh Erni.

 

Investor Asing Berdatangan

Nampaknya Indonesia bakal jadi primadona bagi negara Timur Tengah. Sempat beredar rumor kencang, pemodal Iran bakal menyuntikkan AS$3 miliar. Kabarnya, dana segitu untuk mengebor minyak di daerah Tuban.

 

Buru-buru Lutfi menampik. Belum ada proposal formal yang masuk, apalagi dari Iran untuk menggarap Tuban, sergahnya. Namun, Lutfi tetap membuka tangan bagi investasi minyak. Menurut Lutfi, Indonesia saat ini membutuhkan investasi untuk memproduksi 300 ribu barrel per hari si emas hitam. Makanya, investasi minimal yang dibutuhkan sekitar AS$5,5 miliar. Kita harus bisa bersaing dengan Arab, Iran, Venezuela, atau Nigeria, sambungnya.

 

Selain Iran, Arab Saudi juga tergiur. Kali ini Pangeran Al-Walid sudah mengajukan lamarannya meminang Grup Hotel Four Season. Dana sekitar AS$60 juta sudah disiapkan. Beliau akan membeli hotel di Jakarta maupun dua resort di Bali, ungkap Lutfi. Menurut Lutfi, darah biru dari Arab ini pemodal besar yang sudah menggenggam saham di sejumlah perusahaan raksasa. Pangeran Al-Walid memiliki saham Coca Cola, Pepsi, IBM, maupun Citybank.

Halaman Selanjutnya:
Tags: