Menko Perekonomian Minta KPPU Hati-hati Dalam Bertindak
Berita

Menko Perekonomian Minta KPPU Hati-hati Dalam Bertindak

Salah melangkah bisa berdampak buruk bagi iklim investasi.

RZK
Bacaan 2 Menit
Ketua KPPU M. Nawir Messi (paling kiri) memotong tumpeng disaksikan Wakil Ketua MA M. Saleh, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi VI DPR Airlangga H. Foto: RZK
Ketua KPPU M. Nawir Messi (paling kiri) memotong tumpeng disaksikan Wakil Ketua MA M. Saleh, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi VI DPR Airlangga H. Foto: RZK

[Versi Bahasa Inggris]

Diundang dalam acara “Malam Syukuran 14 Tahun” Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Kamis malam (12/6), Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung tidak hanya menyampaikan selamat ulang tahun. Kepada lembaga yang dinahkodai M. Nawir Messi itu, Chairul juga memberikan beberapa wejangan.

Chairul mengingatkan KPPU agar selalu berhati-hati dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. KPPU jangan sampai salah melangkah. Kebijakan ataupun keputusan yang dikeluarkan KPPU, kata Chairul, jangan justru mematikan iklim persaingan usaha yang sehat. Jika hal ini terjadi, Chairul khawatir pertumbuhan ekonomi nasional memburuk.

“Meminjam adagium yang dikenal di dunia hukum, ‘Lebih baik melepas 1000 orang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah’,” ujar Chairul. 

Chairul juga mengingatkan bahwa fungsi yang dijalankan KPPU tidak hanya melakukan pengawasan. KPPU, kata dia, harus mendorong agar iklim investasi di Indonesia menjadi kondusif. “Daya saing akan terbangun jika pelaku usaha bersaing secara sehat dalam pasar yang adil,” tukasnya lagi.

Chairul mengatakan tantangan yang akan dihadapi KPPU akan semakin berat. Salah satu tantangan itu adalah pemberlakuan ASEAN Economic Community (AEC). Dalam rangka menyambut AEC, Chairul menegaskan bahwa pelaku usaha domestik harus membekali diri agar bisa bersaing dengan pelaku usaha dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

“Jadi, KPPU tidak hanya mengawasi tetapi juga mendorong agar pelaku bisnis lebih efisien, menghasilkan produk berkualitas sehingga mampu untuk berkompetisi di pasar global,” papar Chairul.

Secara khusus, Chairul berharap KPPU ke depan lebih fokus pada pengawasan kartel di sektor pangan. Menurut Chairul, sektor pangan sangat penting untuk diawasi karena sektor ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

Dalam perjalanan selama 14 tahun, Chairul mengakui sejumlah kontribusi positif yang diberikan KPPU. Salah satunya pada industri penerbangan. Menurut Chairul, KPPU berhasil mendorong industri penerbangan menjadi lebih kompetitif yang pada akhirnya berdampak positif bagi kepentingan konsumen.

“Dulu, terbang itu mahal, sekarang menjadi murah. Tetapi, jangan sekadar mahal, lalu perusahaannya mati,” ujar Chairul yang dikenal juga sebagai pengusaha sukses.

Ketua KPPU M. Nawir Messi mengatakan di usianya yang ke-14, KPPU telah memberikan kontribusi nyata. Seperti halnya Chairul Tanjung, Nawir juga membanggakan kontribusi KPPU untuk industri penerbangan. Menurut Nawir, industri penerbangan kini menjadi industri yang kompetitif. Industri lain yang juga mengalami perkembangan positif adalah telekomunikasi.

Hal lain yang dibanggakan Nawir adalah bagaimana dunia luar mengakui sepak terjang KPPU. Nawir mengatakan KPPU seringkali menjadi objek studi banding oleh negara-negara lain yang ingin mempelajari sistem persaingan usaha yang sehat. Menurut Nawir, mimpi KPPU untuk menjadi Centre of Excellent bukanlah hal yang mustahil.

Sayangnya, di tengah segala hal positif yang telah diraih, KPPU masih merasa memiliki kewenangan yang terbatas. Menurut Nawir, KPPU masih terkendala dalam menindak praktik kartel karena kewenangan yang dimiliki KPPU masih sangat terbatas.

“Kewenangan KPPU masih sangat terbatas, KPPU tidak memiliki kewenangan menyita, menyadap, dan menggeledah. Padahal, kewenangan-kewenangan itu diperlukan untuk menindak praktik kartel,” keluh Nawir.

Tags:

Berita Terkait