Menkeu Kaji Program Penghematan BBM Bersubsidi
Berita

Menkeu Kaji Program Penghematan BBM Bersubsidi

Program penghematan melalui sistem teknologi informasi tersebut tidak berjalan signifikan.

RED/ANT
Bacaan 2 Menit

"Kita inginkan adanya pengurangan konsumsi BBM subsidi, saat ini yang seharusnya tak konsumsi BBM subsidi bisa menggunakan non subsidi. Kalau kita lihat di 2012 dampaknya tidak signifikan dan tidak efektif," kata Bambang.

Menurut Bambang, seharusnya ada kebijakan yang lebih efektif dan terukur, seperti melarang penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan pribadi atau kendaraan dengan besaran kapasitas mesin tertentu.

"Disitu bisa dihitung dampak yang lebih signifikan, kalau sekarang efektivitasnya sangat terbatas," ujarnya.

Dengan upaya penghematan dan pengendalian BBM yang maksimal, Bambang meyakini pemerintah bisa menghemat belanja subsidi dan mengalokasikan dana untuk keperluan belanja yang lebih penting.

"Kita dalam posisi ingin anggaran subsidi bisa dikendalikan dan lebih baik lagi kalau bisa direalokasi untuk kegiatan lebih produktif sehingga kualitas belanja jadi lebih baik," kata Bambang.

Seperti diketahui, Kementerian ESDM melakukan sosialisasi Permen ESDM No. 1 Tahun 2013 kepada para pejabat dinas Pemda dan pengusaha di daerah. Pemerintah berharap ada pengawasan tentang Permen  pengendalian subsidi BBM ini

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan dalam rangka menjaga volume BBM bersubsidi agar tidak melampaui APBN sebesar 46,01 juta kiloliter, pemerintah berupaya melakukan pengendalian BBM lebih luas. “Subsidi BBM tahun lalu sudah membengkak. Kalau ini tidak kita awasi pasti akan jebol nantinya,” ujarnya kepada hukumonline, Selasa (22/1)

Pengendalian ini, lanjutnya,  bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bagi masyarakat, khususnya pemda, untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi tanpa terkendali. Ia juga meminta segenap Pemda bekerjasama dengan BPH Migas membantu pengawasan aparat pemda. Harus diberikan sanksi terhadap oknum pemda yang melakukan pelanggaran. Misalnya pencabutan mobil dinas.

Tags: