Menilik Aturan Buyback Saham Saat Kondisi Pasar Modal Berfluktuasi Signfikan
Berita

Menilik Aturan Buyback Saham Saat Kondisi Pasar Modal Berfluktuasi Signfikan

Saat kondisi pasar stabil transaksi buyback saham harus mendapatkan persetujuan RUPS. Namun ketika kondisi pasar sangat fluktuatif seperti saat ini, transaksi buyback saham dapat dilakukan tanpa RUPS.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit

 

(Baca: Hati-hati Membeli Obligasi Jika Tak Mau Rugi)

 

Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa situasi dinamika yang berasal di pasar keuangan global saat ini tentu nanti akan menimbulkan aksi reaksi, juga dari sisi policy atau kebijakan. ”Dari kita kan tetap sama. Kami dengan Gubernur Bank Indonesia, dengan OJK akan terus mengawal dan melihat dinamika ini,” ujar Sri Mulyani.

 

Menurutnya, situasi saat ini dampaknya berpengaruh terhadap kesehatan dari sektor keuangan apakah itu bank dan non bank, maka harus dilihat apakah dampaknya ini sifatnya temporer atau akan lebih lama.

 

”Inilah yang akan terus kita lakukan bersama BI, bersama OJK di dalam mengawal kondisi keuangan. Kalau dinamika atau volatilitasnya ya kalau memang dunia sedang bergejolak kan enggak bisa kita lakukan sesuatu yang totally tidak terkena,” kata Sri Mulyani.

 

Namun yang bisa dilakukan, menurut Menkeu, mitigasi dampaknya seminimal mungkin dan jangan sampai mempengaruhi fundamental dari korporasi-koporasi termasuk sektor-sektor keuangan.

Mengenai dampak Virus Korona (Covid-19), Sri Mulyani menyampaikan semuanya memiliki kaitan. Sebagai contoh yakni Indeks Harga Saham kemarin di Wall Street, Dow Jones-nya turun karena ada masalah internal maupun kondisi penanganan terhadap risiko Covid-19, maka kemudian pagi dibuka di Indonesia juga ikut turun.

 

”Kemudian dari kita turun, maka Eropa sekarang buka, turun. Kalau kita lihat footsie- kan atau FTSE yang di London itu sekarang sudah turun 6 persen juga. Nah ini semuanya menggambarkan bahwa pasar keuangan dunia mengalami apa yang disebut ketidakpastian,” ujarnya.

 

Salah satu reaksinya, menurut Menkeu, mencari instrumen yang dianggap aman, makanya yang muncul adalah membeli surat berharga.

 

”Sekarang Amerika, 10 tahun belum pernah terjadi yield-nya itu turun di bawah 1 persen, bahkan hanya 0,6 bahkan ini pagi tadi bisa di 0,3. Ini adalah terendah di dalam sejarahnya mereka. Artinya ini mereka mencari instrumen yang dianggap aman,” katanya.

 

Tags:

Berita Terkait