Mengubah Dampak Negatif Covid-19 Jadi Peluang bagi UMKM Lewat Digitalisasi
Terbaru

Mengubah Dampak Negatif Covid-19 Jadi Peluang bagi UMKM Lewat Digitalisasi

UMKM memiliki serapan tenaga kerja yang tinggi sehingga penting bagi pemerintah untuk membantu pelaku usaha menghadapi pandemi Covid-19.

Mochamad Januar Rizki
Bacaan 3 Menit

Dia juga menjelaskan sebagian kecil UMKM baru memanfaatkan teknologi digital. Kondisi tersebut berbeda dibandingkan dengan usaha skala besar yang lebih adaptif. “UMKM saat Covid sangat sensitif. Usaha besar justru lebih beradaptasi dengan teknologi sementara mikro hanya 30 persen,” jelas Tauhid.

Selain itu, kondisi ini diperparah dengan minimnya UMKM yang memanfaatkan bantuan pemerintah. Untuk itu, dia mendorong agar UMKM memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan usaha tidak hanya untuk bertransaksi tetapi juga mendapatkan informasi bantuan pemerintah serta pemerolehan pendanaan usaha.

“Bagaimana memanfaatkan e-commerce. Kolaborasi jadi sesuatu yang penting. Tapi perlu diingatkan ada keberpihakan yang pemerintah bisa lakukan. Penting juga mereka yang dari non-bankable jadi bankable atau punya klaster sendiri sehingga mereka terakses dengan financial source. Penting bagi ultra mikro ada pinjaman Rp 1-2 juta mereka tidak mampu bayar ini berat bagi mereka untuk kembalikan yang justru memperlambat pemulihan,” jelas Tauhid.

Praktisi Eksportir ke 43 Negara dan pemilik Nancy Craft Co., Regina Kindangen, mengatakan perlu terhadap dukungan pemerintah untuk menyerap produk UMKM. Dia menjelaskan UMKM memiliki serapan tenaga kerja yang tinggi sehingga penting bagi pemerintah untuk membantu pelaku usaha menghadapi pandemi Covid-19.

“Beberapa action yang bisa dilakukan yaitu dukungan pemda, BUMD untuk penyerapan produk UMKM. Kemudian, mempopulerkan digitalisasi ke kalangan UMKM agar bisa go-online ke seluruh Indonesia. Lalu, pelatihan dan pendampingan untuk menaikan kapasitas dan kualitas produk hasil UMKM agar siap pasca-pandemi,” jelas Regina.

Tags:

Berita Terkait