Menggadang Privatisasi Racikan Sofyan Djalil
Berita

Menggadang Privatisasi Racikan Sofyan Djalil

Mari mengintip rencana privatisasi Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil.

Ycb/Sut
Bacaan 2 Menit

 

Hingga kini pemerintah beserta komisi yang menukangi BUMN, perindustrian, dan perdagangan ini sudah sepakat mengantongi tiga kandidat. Mereka adalah Bank BNI, operator jalan tol Jasa Marga, serta perusahaan konstruksi Wijaya Karya.

 

Jasa Marga sendiri sudah siap menunjuk underwriter. Konsorsium Bahana Sekuritas dan Danareksa, jelas Direktur Utama Frans Satyaki Sunito, di sela acara di JCC, Selasa (29/5). Frans menegaskan tak akan mengubah rencana tersebut.

 

Bagi Frans, dana segar ini untuk menambah panjang ruas jalan bebas hambatan ini. Terutama untuk keperluan pembebasan tanah. Jika memang terwujud, untuk pertama kalinya Jasa Marga dan Wijaya Karya berdansa di lantai bursa pada tahun ini.

 

Rupanya, ada satu lagi nama yang kuat mencalonkan diri, yaitu perusahaan konstruksi Adhi Karya. Dengan cara right issue sebesar Rp600 miliar, tutur Kepala Hubungan Masyarakat Kurnadi Gularso, via telepon genggam, Rabu (30/5).

 

Menurut Kunardi, suntikan modal baru ini bakal menggenjot pertumbuhan aset dan penjualan tahunan menjadi 40 persen. Tanpa right issue, kami hanya tumbuh 20 persen setahun, ujarnya menjabarkan proyeksi hingga 2011.

 

Aksi korporasi ini bukan untuk menambal APBN. Karena berstatus Persero Terbuka, tambahan modal ini yah untuk operasional intern kita sendiri, tukas Gularso. Justru keinginan Gularso inilah  yang klop dengan pemikiran Sofyan. Menurut Sofyan, sebaiknya dana privatisasi ini memang untuk kepentingan pengembangan usaha BUMN itu sendiri.

 

Rencana Privatisasi Melalui Pasar Modal

PT Bank Negara Indonesia, secondary offering/right issue (indikasi 30 persen saham, maksimal 35 persen saham)

PT Jasa Marga, IPO (indikasi 30 persen saham)

PT Wijaya Karya, IPO (indikasi 30 persen saham, maksimal 35 persen saham)

PT Adhi Karya, right issue (dengan HMETD 2:1)

Tags: