Mengenal Ragam Jenis Layanan Legaltech Sepanjang 2019
Utama

Mengenal Ragam Jenis Layanan Legaltech Sepanjang 2019

Berdasarkan Legaltech Startup Report 2019 —A Maturing Market yang diluncurkan akhir 2019 lalu.

Normand Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Dilansir dari laporan Thomson Reuters dan Legal Geek, legaltech (teknologi hukum) di Eropa dan Inggris terus berkembang. Legaltech bersaing ketat dengan layanan law firm bahkan The Big 4 accounting firms yang ada. Mereka berlomba mengambil untung dari pasar layanan jasa hukum di sana. Diperkirakan nilai pasar layanan jasa hukum di Inggris pada 2019 mencapai £35 miliar dan masih terus bertambah.

 

Ada tiga konsumen utama yang disasar legaltech startups di seluruh dunia: law frm, corporate counsel, dan masyarakat pencari keadilan. Perusahaan-perusahaan teknologi itu terus mengembangkan mesin kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk berbagai layanan jasa hukum.

 

Sayangnya perkembangan legaltech di Indonesia masih terhitung sepi pemain. Berbeda jauh dibandingkan dengan fintech (teknologi finansial) yang telah mendapatkan perhatian serius dari instansi pemerintah terkait. Meskipun memang telah ada usaha merintis ekosistem pendukung dengan hadirnya Indonesia Regtech and Legaltech Association (IRLA). Hukumonline beserta anak perusahaannya, Justika, tercatat ikut pula menjadi anggota dalam asosiasi tersebut.

 

Kali ini Hukumonline menyajikan kategori terbaru legaltech yang disusun Thomson Reuters dan Legal Geek. Keduanya menguraikan laporan lengkap dalam Legaltech Startup Report 2019 —A Maturing Market yang diluncurkan akhir 2019 lalu.

 

Berdasarkan fitur dan layanan yang diberikan, laporan tersebut membagi tiga kategori besar legaltech. Pertama, managing the business (pengelolaan bisnis) yaitu  legaltech yang membantu operasional kerja para lawyer di kantor. Kedua, performing the work (pelaksanaan jasa) yaitu berkaitan segala kegiatan melakukan jasa hukum untuk klien. Ketiga, consumer services (layanan alternatif bagi konsumen) yaitu layanan jasa hukum secara langsung tanpa berurusan dengan law firm atau bahkan lawyer sama sekali.

 

Baca:

 

Layanan managing the business meliputi sasaran people & resources, finance & operations, serta clients. Sedangkan performing the work mengelola urusan documents & contracts, litigation, dan transactions.

 

Legaltech Startup Report 2019 —A Maturing Market menyelipkan irisan dari dua kategori pertama ini. Namun tim riset memutuskan tidak mendefinisikannya sebagai kategori terpisah. Mereka menyebutnya managing the business and/or performing the work. Lingkupnya meliputi knowledge, matters, risk, serta intellectual property rights.

 

Sementara itu kategori consumer services belum dapat dipetakan lingkupnya. Tim riset membuka kemungkinan berkembang pesatnya penyedia layanan jasa hukum alternatif selain law firm bahkan lawyer itu sendiri. Berbagai mesin kecerdasan buatan diduga mampu menggantikan banyak layanan jasa hukum oleh lawyer kelak. Berikut adalah rincian penjelasan dari ragam jenis legaltech berdasarkan kategori tersebut.

 

  1. Managing the business
  • Managing People & Resources

    • Recruitment: menyajikan layanan untuk merekrut kandidat personel
    • Education & Training: berupa layanan pembelajaran online terutama dengan teknik gamifikasi
    • Alternatif Resourcing: menyajikan lokapasar untuk mencari kebutuhan paralegal tidak tetap serta personel penunjang lainnya di law firm atau divisi hukum perusahaan
    • Legal Services Marketplaces: menyajikan lokapasar untuk menawarkan jasa hukum secara perorangan
  • Managing Finance & Operations
    • Accounting & Billing: menangani catatan pembukuan, tagihan klien, bukti pembayaran, dan urusan akuntansi
    • Pricing & Profitability  Analysis: menangani analisis peningkatan tagihan dan penghitungan keuntungan dari layanan jasa hukum
    • Time/Task Recording Analysis: mengelola pencatatan waktu kerja dan aktifitas jasa hukum personel untuk penagihan biaya jasa hukum
    • Legal Spend Management: mengolah data untuk memaksimalkan penggunaan anggaran dan sumber daya untuk keperluan divisi hukum perusahaan
    • Legal Practice Management: menyediakan layanan lengkap terintegrasi untuk akuntansi, penagihan, penghitungan  waktu kerja dan aktifitas jasa hukum personel dll.
  • Managing Clients
    • Business Development: menyediakan berbagai layanan pemasaran jasa law firm
    • Client Bulletins: menyediakan layanan automasi laporan berkala dan kebutuhan terkini klien
    • Client Onboarding: mengelola alur penanganan tugas dari klien-klien baru mulai dari awal hingga akhir
    • Client Relationship Management: menyediakan layanan komunikasi langsung antara klien dengan personel di law firm

Baca:

  1. Performing the work
  • Documents & Contracts

    • Contract/Document Analysis: melayani penggunaan mesin kecerdasan buatan untuk menganalisis struktur dan isi kontrak/dokumen
    • Contract Negotiation: menyediakan alur penanganan negosiasi kontrak dalam panduan terintegrasi
    • Contract Completion: menyediakan layanan untuk membantu proses kesepakatan kontrak termasuk penyusunan poin-poin isi perjanjian
    • Document Automation: mengelola automasi klasifikasi draf awal, format kontrak yang sering digunakan, dan pemeriksaan tumpang tindih yang terjadi
    • Document Review: menyediakan layanan untuk memeriksa identifikasi fakta-fakta spesifik dalam dokumen
    • Drafting Support: melayani penyusunan kontrak dengan perbandingan dokumen dan verifikasi pengutipan
    • Obligations Management: menelusuri data-data kewajiban dalam kontrak untuk pengingat tanggal jatuh tempo serta analisis risiko dalam kontrak
    • Contract Life Cycle Management: mengelola secara terintegrasi layanan-layanan pengelolaan dokumen yang disebutkan di atas dari awal hingga akhir pembuatan kontrak
  • Litigation
    • eDiscovery: melayani analisis data dari tumpukan dokumen untuk menemukan fakta yang relevan dengan isu tertentu
    • eFiling: melayani pertukaran dokumen secara elektronik antara lawyer, pengadilan, serta pengguna lain yang berkepentingan
    • Evidence Management: mengelola administrasi, penyimpanan serta pengolahan dokumen dan informasi perkara
    • Litigation Analytics: menganalisis hasil-hasil putusan pengadilan terdahulu yang terkait untuk memprediksi putusan pada kasus serupa di masa mendatang
    • Online Dispute Resolution: melayani mediasi para pihak bersengkata secara online
  • Transactions
    • Due Dilligence: membantu proses uji tuntas kepatuhan hukum, misalnya dengan fitur berbagi dokumen untuk diperiksa
    • Transaction Platforms: menangani proses transaksi dari awal hingga akhir terutama jenis transaksi yang spesifik
  • Managing and/or Performing The Work
  • Managing Knowledge

    • Finding Experts: menyediakan pangkalan data para ahli dalam bidang spesifik terkait berbagai aspek hukum
    • Horizon Scanning: membantu lawyer memetakan isu perubahan regulasi yang sedang berkembang terutama berkaitan dunia bisnis dan kebijakan publik
    • News & Current Awareness: menyediakan informasi berbagai regulasi dan praktik bisnis yang sedang berjalan
    • Knowledge Search: membantu menemukan informasi dan pengetahuan teknis terkait hasil kerja di law firm atau divisi hukum masing-masing
    • Legal Analytics: membantu analisis data untuk menemukan tren terkait penyelesaian jenis kasus tertentu atau mengenai aspek hukum di pasar bisnis tertentu
    • Legal Research: membantu menemukan berbagai regulasi, putusan, atau panduan yang terkait penerapan hukum
    • Technology Know-How: membantu lawyer memahami penggunaan layanan teknologi untuk keperluan jasa hukum
  • Managing Matters
    • Case/Record Management: menyajikan layanan penyimpanan data, informasi, dan dokumen yang relevan untuk berbagai penananganan perkara
    • Collaboration: memberikan layanan pertukaran dokumen dan informasi dengan klien atau rekan terkait
    • Matter Intake/Triage: membantu prediksi informasi yang mungkin dibutuhkan dalam penanganan perkara
    • Project Management & Planning: mengelola perencanaan proyek berdasarkan siklus aktifitas yang telah diketahui sebelumnya
  • Managing Risk
    • Board Governance: membantu pihak manajemen mengelola pemberian izin dan distribusi informasi secara online
    • Cybersecurity: melayani perlindungan keamanan data dan informasi dari peretasan atau kesalahan sistem
    • Data Privacy Compliance: mengelola kepatuhan sistem perlindungan data pribadi
    • Expert Systems: layanan automasi untuk berbagai ketentuan panduan dan analisis risiko
    • Internal Audit: layanan untuk uji tuntas kepatuhan atas kebijakan atau standar spesifik tertentu
    • Regulatory Compliance: menyediakan berbagai alternatif solusi kepatuhan termasuk pemantauan berkala
    • Risk Management: menyediakan pilihan solusi manajemen risiko
  • Managing Intellectual Property Rights
    • IP Filling: membantu pengajuan aplikasi pendaftaran hak kekayaan intelektual ke instansi pemerintah secara langsung
    • IP Search and Monitoring: membantu pencarian informasi atas hak kekayaan intelektual terdaftar dan memantau potensi pembajakannya
    • IP Rights Management: membantu pengelolaan portofolio hak kekayaan intelektual termasuk pembaruan pendaftaran hak
  1. Consumer Services
  • Consumer Marketplaces: portal online untuk mencari lawyer atau law firm yang sesuai kebutuhan konsumen
  • Criminal Defence: menyediakan bantuan hukum termasuk patungan bantuan oleh banyak pihak atau nasehat hukum gratis untuk kalangan marginal
  • Employment: menyediakan layanan jasa hukum terkait perselisihan hubungan industrial
  • Family: menyediakan layanan jasa hukum terkait perkara hukum keluarga
  • Legal Docs as a Service: menyediakan templat dokumen dan kontrak untuk keperluan transaksi bisnis
  • Legal Service: menyediakan layanan jasa hukum secara umum untuk konsumen
  • Real Estate: menyediakan nasehat hukum dan layanan untuk penjualan property
  • Dispute Resolution: menyediakan layanan alternatif penyelesaian sengketa seperti arbitrase atau mediasi secara online
  • Wills, Tax, Trusts & Probate Services: menyediakan nasehat, panduan, dokumen dan segala keperluan terkait wasiat, pajak dll.

 

Tentu saja kategorisasi ini bukan sesuatu yang baku. Dilansir dari laporan yang sama, tim riset mengakui tidak ada standar universal untuk digunakan. Mereka memutuskan membagi kategori dengan acuan desain layanan legaltech serta pekerjaan apa yang diselesaikan.

 

Kategori yang ada tentu saja untuk membantu pengguna lebih memahami legaltech apa yang mungkin mereka butuhkan. Segmen konsumen yang disasar sudah jelas: law firm, corporate counsel, dan masyarakat pencari keadilan.

 

Nah, apakah law firm atau divisi hukum perusahaan Anda sudah menggunakan salah satunya?

Tags:

Berita Terkait