Mendagri: Bom Sarinah, Warning Bagi Daerah Lain
Berita

Mendagri: Bom Sarinah, Warning Bagi Daerah Lain

Waspada dan deteksi dini sudah menjadi perintah Presiden, Wakil Presiden dan Menko Polhukam.

NOV/ANT
Bacaan 2 Menit
Aparat penegak hukum tengah berjaga-jaga di lokasi pasca insiden bom di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: RES
Aparat penegak hukum tengah berjaga-jaga di lokasi pasca insiden bom di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Foto: RES
Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo mengatakan, kejadian bom si Sarinah, Jakarta Pusat, merupakan peringatan (warning) bagi daerah-daerah lain. Menurutnya, kewaspadaan dan deteksi dini sudah menjadi perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam) Luhut B Panjaitan.

“Khusus Kemendagri kita sudah melakukan koordinasi dengan seluruh Kesbangpol se-Indonesia, seluruh gubernur, bupati, walikota, antar kantor,” kata Tjahyo di gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (14/1).

Salah satu hal yang dikoordinasikan, lanjut Tjahyo, berkaitan dengan organisasi masyarakat (ormas) yang diindikasikan belum jelas maksud tujuan pendiriannya. Menurutnya, ormas seperti itu harus segera ditutup dan dilarang kegiatan-kegiatannya. “Saya kira kejadian hari ini pun di Sarinah sudah ditangani dengan baik oleh Pak Kapolda, Pak Panglima sudah ada di lokasi,” katanya.

Ia menduga, rangkaian teror di Sarinah tersebut masih ada kaitannya dengan serangkaian kejadian di Indonesia beberapa waktu terakhir. Untuk itu, kewaspadaan menjadi syarat penting bagi masyarakat Indonesia. “Saya kira ini suatu warning bahwa seluruh daerah harus siaga I untuk mengamankan masyarakat, untuk melancarkan seluruh proses-proses yang ada. Saya kira ini tidak berdiri sendiri ya. Saya kira akan sangat terkait dengan berbagai kondisi-kondisi,” katanya.

Ia berharap, aparat dapat segera mengungkap motif bom bunuh diri dan serangkaian baku tembak di jantung Ibukota. “Mudah-mudahan bisa terkuak gelagat apa yang sampai berani ada peledakan bom bunuh diri di pos polisi, di tengah kota, di ibukota negara,” katanya.

Seorang saksi mata pemboman di kawasan Sarinah, Ruli, melihat pelaku membawa senjata dan tanpa mengenakan topeng. "Pelaku masih muda, membawa pisto FN, membawa ransel," katanya setelah dievakuasi dari tempat kejadian di jalan Agus Salim, Jakarta Pusat.

Ruli mengatakan, pelaku terdiri atas beberapa orang, dan yang melakukan penembakan adalah pria dengan baju berlengan pendek, sementara teman yang lain yang menggunakan lengan panjang masuk ke sebuah kafe yang menjadi tempat pemboman. Ia sempat menduga kejadian pada 10.30 WIB itu sempat sebagai gempa bumi. Saat dia turun ternyata dia melihat ledakan dan satu orang terpental dan Starbucks sudah meledak.

Saksi mata lain mengatakan ada tiga pelaku bom bunuh diri yang meledakkan diri di pos kepolisian perempatan Jalan MH Thamrin di kawasan Sarinah. Saksi mata petugas keamanan Bank Mandiri Tri Feranto mengatakan ledakan pertama dan kedua terjadi di Kedai Kopi Starbuck sekitar pukul 10.35 WIB. Selanjutnya ledakan ketiga terjadi di pos polisi dengan pelaku bom bunuh diri tiga orang yang mengakibatkan satu orang polisi terkena ledakan.

Setelah ledakan ketiga, saat polisi dan banyak orang berkerumun terjadi rentetan senjata yang mengarah pada polisi dan melukai dua korban dari kepolisian. Tri mengatakan melihat wajah pelaku pengeboman yang kebetulan melintas di depannya dengan ciri-ciri seperti orang imigran berkulit gelap, tidak terlalu tinggi, dan masih berusia muda.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan pelaku ledakan teror bom di Sarinah saat ini masih diburu oleh pihak kepolisian. "Dipastikan ada korban jiwa dari ledakan bom di Sarinah, namun jumlah pasti belum diketahui, pelaku masih diburu," pungkasnya.
Tags:

Berita Terkait