Menanti Aturan Main Mata Uang Virtual
Berita

Menanti Aturan Main Mata Uang Virtual

Ada kebutuhan masyarakat terhadap mata uang virtual. Namun, aturan mainnya masih belum ada.

CR-26
Bacaan 2 Menit

 

Exchanger merupakan platform atau tempat aktivitas jual-beli VC berlangsung. Exchanger juga dapat bertindak sebagai tempat menukar VC menjadi mata uang yang diterbitkan oleh bank sentral. Dengan kata lain, VC fungsinya hampir sama dengan tempat menukar uang (money changer).

 

Iwan menyampaikan seharusnya ada peraturan yang mewajibkan seluruh exchanger mendata penjual, pembeli hingga segala aktivitas transaksi. Nantinya, data tersebut dapat digunakan penegak hukum untuk melacak transaksi sehubungan dengan adanya dugaan tindak kejahatan. Meski, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyadari penelusuran transaksi kejahatan menggunakan mata uang virtual sangat sulit dilakukan (dilacak).

 

“Meskipun dapat ditelusuri, namun perlu upaya yang sangat keras untuk mendeteksi identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi dengan menggunakan Virtual Currency, seperti Bitcoin dan sejenisnya,” kutip PPATK dalam keterangan persnya pada Rabu (14/2/2018).

 

Selain itu, dari sisi perlindungan konsumen, regulasi mengenai mata uang virtual juga harus segera diatur. Iwan menjelaskan jual-beli VC sangat spekulatif dan rawan pencurian uang yang dapat merugikan investor. Salah satu kasus teranyar seperti peretasan atau hacking mata uang virtual Jepang, Coincheck senilai Rp 7,1 triliun atau sekitar US$ 538 miliar.

 

Namun, Jepang yang sudah mengatur mengenai VC, sudah memiliki sistem perlindungan konsumen yang baik. Dalam kasus tersebut, bank sentral Jepang, Financial Services Agency (FSA) memutuskan exchanger mengganti seluruh kerugian para investor. Hal ini dikhawatirkan Iwan terjadi di Indonesia yang belum memiliki perangkat aturan mengenai kondisi tersebut.

 

Skema yang diterapkan oleh Jepang, menurut Iwan, juga dapat menjadi contoh pengaturan VC di Indonesia. “Artinya isu (kekhawatiran) perlindungan konsumen tidak benar juga kalau ini diatur dengan baik,” kata Iwan.

 

Berencana menerbitkan VC resmi

Kecanggihan teknologi mengubah gaya hidup manusia termasuk transaksi pembayaran. Semula manusia bertransaksi dengan sistem barter. Kemudian menggunakan uang kertas, lalu berubah menggunakan transaksi elektronik atau e-money. Perkembangan terbaru, alat pembayaran dapat menggunakan VC yang menggunakan teknologi enkripsi.

Tags:

Berita Terkait