“Disnakertrans mengatakan penutupan perusahaan nggak ada. Yang ada penutupan operasional. Jadi, antara isi anjuran dan penjelasan surat Disnakertrans berbeda,” katanya.
Odie menambahkan pihaknya telah mengecek ke bagian Tata Usaha Disnakertrans apakah ada surat masuk dari perusahaan rentang Oktober-Desember 2009. Ternyata, tak ditemukan surat dari Hotel Papandayan yang melaporkan rencana penutupan perusahaan. “Anehnya, Surat pemberitahuan penutupan itu baru diterima pada 18 Januari 2010,” imbuhnya.
Akan panggil
Menanggapi hal itu, Muhaimin berjanji akan memanggil pemilik hotel yang akan dijadwalkan pada pekan depan. Ia menyarankan dalam menyelesaikan perselisihan ini agar mengambil jalan dialog. “Kalau sudah konfliknya terlalu tajam yang akan jadi korban adalah pekerja,” ujar menteri yang akrab disapa Cak Imin. “Nanti akan kita follow up kasus ini secara khusus dengan owner-nya untuk mencari jalan keluar.”
Myra M Hanartani, Dirjen PHI dan Jamsostek, menambahkan selain perusahaan, pihak Disnakertrans pun akan diundang untuk penyelesaian kasus ini. “Untuk menjernihkan kasus ini, mungkin kita akan undang perusahaan. Tetapi bagaimanapun teman-teman Disnakertrans juga akan kita undang juga kira-kira seminggu ke depan,” kata Myra. “Kita bukan untuk mengambil alih, tetapi kita akan minta Hotel Papandayan untuk bisa tetap mempekerjakan kembali para pekerjanya.”