Menaikkan Harga BBM Dinilai Opsi Terbaik
Berita

Menaikkan Harga BBM Dinilai Opsi Terbaik

Pemerintah masih bersikeras akan melakukan pembatasan penggunaan BBM bersubsidi pada April 2012.

Yoz
Bacaan 2 Menit

 

Pemerintah rupanya tetap berpendirian untuk tidak menaikkan harga BBM tahun ini. Sebaliknya, pemerintah akan melakukan pembatasan. Program pembatasan bahan BBM bersubsidi akan segera dimulai pekan depan. Menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo, untuk menghemat pemakaian BBM dan mengurangi beban anggaran, masyarakat bisa beralih ke energi alternatif lain, seperti gas.

 

Widjajono mengakui, persediaan energi tak terbarukan, khususnya minyak bumi di Indonesia sudah tidak  banyak. Sedangkan mengimpor minyak mentah memerlukan biaya yang tinggi, dibandingkan dengan gas yang lebih murah dan mudah. Dia memperkirakan anggaran yang bisa dihemat dari pembatasan BBM subsidi mencapai Rp230 triliun.

 

“Dana yang bisa dihemat antara lain untuk membangun jalan, rel kereta api dan berbagai fasilitas umum lainnya,” ujarnya di acara yang sama.

 

Untuk diketahui, per tanggal 1 April 2012, pengaturan BBM bersubsidi akan dilaksanakan dan pelaksanaan pertama kebijakan ini akan berlaku untuk daerah Jawa dan Bali. Dalam Undang-undang, pemerintah boleh menaikkan harga BBM bersubsidi jika saja rata-rata setahun harga minyak Indonesia sudah melebihi dari pagu yang dipatok di anggaran. Pasal 7 ayat (4) UU No 10 Tahun 2010 tentang APBN 2011 menyatakan, dalam hal perkiraan harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Palm/ICP) dalam 1 tahun mengalami kenaikan lebih dari 10 persen dari harga yang diasumsikan dalam APBN 2011, Pemerintah diberikan kewenangan untuk melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

 

Namun, Wakil Direktur Reform Miner Institute, Komaidi Notonegoro, kembali mengingatkan pemerintah seperti menyandera diri sendiri dengan tidak akan menaikkan harga BBM. Meski demikian, ia menyadari semua itu tergantung pada pemerintah sendiri dalam menjatuhkan pilihannya dari sekian banyak opsi.

 

“Dalam konteks ekonomi paling simple dan fiskal menaikan itu pilihan rasional. Tapi ini kan seperti pilihan politik,” tandasnya.

Tags: