Menagih Janji Mendag Ungkap Mafia Minyak Goreng
Terbaru

Menagih Janji Mendag Ungkap Mafia Minyak Goreng

Bila tak mampu menyelesaikan persoalan kelangkaan minyak goreng, Muhammad Lutfi diminta mundur dari kursi Mendag.

Rofiq Hidayat
Bacaan 3 Menit
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat memberi penjelasan terkait persoalan minyak goreng dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (17/3/2022) kemarin. Foto: RES
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat memberi penjelasan terkait persoalan minyak goreng dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (17/3/2022) kemarin. Foto: RES

Nama Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam beberapa pekan terakhir menjadi sorotan lantaran kelangkaan minyak goreng di pasaran. Ia sempat sesumbar bakal ada tersangka mafia yang bermain yang berujung langkanya minyak goreng saat rapat kerja dengan DPR beberapa waktu lalu. Namun hingga kini tak ada bukti konkrit, Kepolisian belum juga menetapkan nama mafia yang dimaksud sebagai tersangka sepert pernyataan Mendag itu.

“Kalau kita cek memang ada mafianya, tetapi tidak perlu digembar-gemborkan, tangkap langsung saja menurut saya,” ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad kepada wartawan di Komplek Gedung Parlemen, Rabu (23/3/2022).

Dasco begitu biasa disapa, Mendag Lutfi semestinya tak perlu sesumbar bakal mengumumkan nama mafia yang menjadi “pemain” yang mengakibatkan kelangkaan minyak goreng. Sebaiknya soal nama mafia, Mendag Lutfi menyerahkan ke penegak hukum agar dapat langsung ditindak tegas. “Tidak perlu diumumkan langsung tangkap saja,” kata dia.

Baca:

Anggota Komisi VII DPR Mulyanto tak kalah geram. Dia menagih janji Lutfi yang bakal mengumumkan nama pengusaha minyak goreng pada Senin (21/3/2022) kemarin. Tapi, Kepolisian belum memberi tanda-tanda bakal merilis nama yang dimaksud Lutfi. Lutfi semestinya membuktikan ke publik, bukan seperti menggertak sambal.

“Mendag jangan berkelit dengan yang pernah diucapkan. Jangan bisanya kasih tebakan-tebakan dengan emak-emak, pilih mana minyak murah tapi kosong atau minyak mahal tapi banyak,” kata dia.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan publik menunggu penataan minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET). Dia mengingatkan agar minyak goreng jenis curah tidak langka akibat teralihkan ke sektor industri dan diolah menjadi minyak goreng kemasan.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait