Membangun Peran Penting Pelaku Perkawinan Lintas Negara
Perca Indonesia

Membangun Peran Penting Pelaku Perkawinan Lintas Negara

Perca Indonesia. Salah satu wadah yang menaungi kebutuhan dan aspirasi masyarakat perkawinan campuran secara terpadu.

Dny/Mys
Bacaan 2 Menit

 

Mempertemukan anggota dan mereka yang peduli masalah perkawinan campuran tak melulu melalui forum formal ke DPR atau seminar dengan Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Adakalanya ide-ide baru muncul saat acara rileks seperti gathering dinner yang diselenggarakan di salah satu restoran di Jakarta, 8 Oktober lalu. Kala lain, anggota mengelar jelajah kota tua degan sepeda onthel, atau wisata ‘potong padi rame-rame’ di Nagra Sukabumi.

 

Perca Indonesia berdiri didorong oleh kesadaran tentang pentingnya sebuah wadah yang dapat secara terpadu menyatukan aspirasi, semangat, serta potensi masyarakat perkawinan campuran. Anggota utamanya, tentu saja, pelaku perkawinan campuran. “Tetapi mereka yang berkepentingan, berminat, atau simpati juga boleh,” kata Melva Nababan.

 

Misi yang diemban Perca Indonesia adalah menjadi wadah yang menaungi kebutuhan dan aspirasi masyarakat perkawinan campuran secara terpadu. Agar misi itu terwujud tent saja Perca tak bisa jalan sendiri. Menurut Ani, sinergi antar pelaku perkawinan campuran dengan pemangku kepentingan merupakan keniscayaan. Sinergi itu dilandasi sebuah pemikiran yang tidak diskriminatif. Sebab, yang ingin dibangun adalah sebuah harmoni dalam masyarakat yang saling menghargai. “Yang kami inginkan adalah Pemerintah juga bisa menghargai entitas keluarga dimana ada unsur WNI dan WNA di dalamnya,” ujar Ani.

 

Jika harmoni tersebut sudah terbangun dengan kuat, peran penting masyarakat perkawinan campuran bisa terus digali. Para pelaku perkawinan tak lagi dipandang sebelah mata. Dan untuk sampai ke sana, jalan yang harus dilalui Perca Indonesia mungkin berliku dan licin. Tetapi Melva Nababan dan Juliani Luthan masih menyimpan optimisme lewat Perca Indonesia.

Tags: