Melindungi Data Pribadi Sebagai Upaya Perlindungan Diri
Terbaru

Melindungi Data Pribadi Sebagai Upaya Perlindungan Diri

Seringkali masyarakat memberi informasi yang rahasia kepada pihak lain. Tanpa disadari hal itu memicu kekhawatiran terhadap keamanan privasi.

MR 42
Bacaan 2 Menit
Webinar bertema “Perlindungan Data Pribadi dalam Layanan Digital” pada Selasa (6/8). Foto: Tangkapan layar YouTube
Webinar bertema “Perlindungan Data Pribadi dalam Layanan Digital” pada Selasa (6/8). Foto: Tangkapan layar YouTube

Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) bekerja sama dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar webinar bertema “Perlindungan Data Pribadi dalam Layanan Digital” pada Selasa (6/8).

Hadir sebagai narasumber dalam webinar Anggota Komisi I DPR Junico B.P. Siahaan, Pegiat Literasi Digital Gun Gun Siswadi, dan Dosen Prodi Informatika Universitas Parahyangan (UNPAR), Mariskha Tri Adithia.

Dalam kesempatan tersebut, Junico mengatakan di era digital seperti saat ini data pribadi pengguna sering dikumpulkan dan diproses oleh layanan online. Dalam setiap aplikasi, layanan-layanan ini selalu memberikan informasi di depan bahwa mereka adalah aplikasi atau platform yang akan mengolah data si pengguna.

Baca juga:

Nico mengingatkan hal semacam itu rentan terhadap penyalahgunaan dan kebocoran data. Selain itu dapat memicu kekhawatiran privasi dan keamanan bagi pengguna.

“Dengan meningkatnya insiden pelanggaran data, perlindungan data pribadi menjadi sangat penting untuk menjaga kepercayaan pengguna dan kepatuhan hukum,” kata Nico.    

Memasuki era digital mayoritas masyarakat sudah terkoneksi dengan internet, di mana masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan-layanan digital. Tanpa disadari hal itu mengakibatkan maraknya kebocoran data pribadi.

Sementara itu, Gun Gun Siswadi menjelaskan bahwa aktivitas masyarakat saat ini tidak bisa terlepas dari layanan digital.

Hal itu bisa dilihat dari aktivitas sehari-hari seperti berbelanja, membayar tagihan keuangan secara online, menggunakan ponsel pintar, berbagi informasi di jejaring sosial yang melibatkan data pribadi pengguna.

“Hal ini menunjukkan betapa mudahnya kita sebagai pemilik data membocorkan data pribadi, di mana informasi personal kita diketahui oleh orang yang tidak dikenal,” katanya.

Sedangkan Mariskha Tri Adithia menjelaskan ada berbagai macam serangan data pribadi yang biasa terjadi di masyarakat. Serangan data pribadi itu seperti phising, skimming, serangan melalui aplikasi mengirim pesan, dan serangan terkait one-time password (OTP).

“Data pribadi kita menjadi sasaran serangan-serangan ini untuk tujuan kriminal,” ujar Marishka. 

Dia juga mengingatkan di era transformasi yang begitu cepat, keharmonisan dalam menjaga data pribadi dan menggunakan layanan digital menjadi hal penting bagi pemilik data.

Untuk itu, pemilik data perlu teredukasi untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di tengah perkembangan digital yang cepat.

Tags:

Berita Terkait