Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (FH ULM), Banjarmasin, Kalimantan Selatan memiliki perhatian khusus terhadap ilmu hukum lingkungan. Lokasi kampus yang berada di wilayah kaya aneka ragam hayati dan satwa langka ini menjadi dasar bagi kampus dalam mengembangkan pendidikan tinggi hukumnya.
Dekan FH ULM Prof Achmad Faishal menyampaikan pengembangan kurikulum memang disesuaikan dengan kondisi sosial dan geografis wilayah sekitar, khususnya Kalimantan Selatan. Hal tersebut juga sesuai dengan visi kampus yaitu menjadikan fakultas hukum terkemuka dan berdaya saing tingkat nasional di bidang ilmu hukum berdasarkan pada nilai-nilai pengelolaan lingkungan basah.
“Visi FH ULM mengembangkan pendidikan hukum terintegrasi dengan nilai-nilai kearifan lokal, dan sumber daya lahan basah. Basis dari keunggulan ini diupayakan dari lingkungan belajar humanis, inovatif dan proaktif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi,” ungkap Faishal saat berbincang dengan Hukumonline di Kampus FH ULM, Palembang, Rabu (24/7/2024).
Baca Juga:
- FH Unnes Kembangkan Pembaruan Hukum dengan Irama Berketuhanan
- FH Universitas Trisakti Resmikan Hukumonline Corner
Selengkapnya, simak tautan video berikut ini!
Faishal menjelaskan untuk mendukung kegiatan tri dharma FH ULM memiliki sejumlah fasilitas unggul seperti gedung peradilan semu hingga ruang kelas yang didukung peralatan multimedia serta tenaga pengajar yang kompeten. Dalam waktu dekat, FH ULM melalui program universitas juga akan memiliki fasilitas hutan pendidkan lahan basah mangrove terbesar di Indonesia.
Selama ini Program Studi (Prodi) S1 FH ULM memiliki empat bidang konsentrasi yaitu hukum pidana, hukum perdata (hukum bisnis), hukum tata negara, dan hukum acara. Sementara itu, pada Program Studi S2 FH ULM memiliki bidang konsentrasi yaitu hukum kesehatan, hukum pidana, hukum tata negara, hukum bisnis, dan magister kenotariatan. Terdapat juga Program Studi S3 Ilmu Hukum.
“Ke depan kita ingin berkembang lebih jauh menuju pada standar internasional.”
FH ULM juga menyadari perkembangan teknologi yang pesat mengharuskan pengembangan ilmu hukum agar mengikuti kondisi masyarakat. Untuk itu, FH ULM juga menyusun kurikulum yang mengarahkan mahasiswa dapat memahami permasalahan hukum berkaitan teknologi.
“(Perkembangan teknologi) Ini jelas harus diikuti. Kami masukan mata kuliah hukum telematika, kami juga susun soal AI (kecerdasan buatan) agar bagaimana bisa beradaptasi dengan dunia luar. Tapi, kita harus sadari juga perlunya pembatasan teknologi dari sisi norma-norma yang mengaturnya,” kata Prof Faishal.
Selain membekali sisi teori, fakultas juga mengarahkan para mahasiswa untuk menguasai praktik salah satunya dengan membekali pengetahuan tentang hukum acara. “Kami ingin anak-anak selain menguasi hukum materil, tapi juga mampu beracara saat di pengadilan,” lanjutnya.
Pihaknya juga terus bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti instansi pemerintahan, swasta, dan organisasi masyarakat untuk mengembangkan tri dharma. Secara rutin, FH ULM juga mengundang pihak-pihak luar baik instansi pemerintah maupun swasta untuk mensosialisasikan ilmu praktik hukum dalam dunia kerja kepada para mahasiswa.
“Bahkan kami mengundang TNI Angkatan Udara untuk sharing kepada mahasiswa yang sebelumnya tidak pernah berpikir ada orang hukum bekerja di TNI Angkatan Udara, bahkan sampai posisi eselon 2. Mereka sangat antusias dan semangat.”
Sebagai kampus yang berada di Provinsi Kalimantan, FH Universitas Lambung Mangkurat memiliki sejarah panjang. Kampus yang lebih dikenal dengan ULM ini diresmikan pada tanggal 28 September 1958 dengan rektornya yang pertamanya dijabat Letnan Kolonel Hasan Basry. FH ULM merupakan salah satu dari empat fakultas yang berdiri di awal bersama fakultas ekonomi, fakultas sosial politik, dan fakultas Islamologi.