Melalui Campursari, Sosialisasi Empat Pilar Digelar
Pojok MPR-RI

Melalui Campursari, Sosialisasi Empat Pilar Digelar

Pancasila hakikatnya adalah gotong royong, saling menghormati  dan saling asih. Begitu pula Ketuhanan Yang Maha Esa, maknanya juga saling asih, saling sayang.

RED
Bacaan 2 Menit

 

Selanjutnya pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar dibuka oleh Pimpinan Badan Penganggaran Guntur Sasono. Mengawali sambutannya, Guntur mengajak hadirin untuk mendoakan para korban bencana alam Donggala. Palu dan Sigi, serta Lombok. “Semoga Allah memberikan ampunan atas dosa-dosanya, dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini,” kata Guntur. Ia juga mengucapkan selamat kepada TNI yang memperingati hari jadinya yang ke-73 pada 5 Oktober.

 

Lebih lanjut, Guntur mengatakan, sebagai warga masyarakat kita harus mengamalkan Pancasila. Pancasila itu pada hakikatnya adalah gotong royong, saling menghormati  dan saling asih. Begitu pula Ketuhanan Yang Maha Esa, maknanya juga saling asih, saling sayang.

 

Guntur juga mengingatkan bahwa beberapa hari terakhir ini kita mendengar berita yang dipelintir macam-macam. “Amat disesalkan kenapa kok dengan kemajuan teknologi berita-berita jadi simpang siur,” ujarnya.

 

Untuk itu, Guntur mengingatkan agar kemajuan teknologi informasi tidak digunakan untuk membesar-besarkan hoax. “Karena hal itu akan memecah belah persatuan,” katanya.

 

Suasana semakin semarak begitu memasuk rangkaian acara kesenian. Sejumlah penyanyi tampil diiringi grup musik campur sari Kantong Bolong. Lalu diselingi lawak oleh pelawak kawakan berusia 70 tahun bernama Gendut. Dan, tak kalah menariknya bagi penonton acara ini disediakan doorprice.

Tags:

Berita Terkait