Karenanya, Yoseph menilai jangan kan harta Tommy yang di Guernsey, seluruh harta Tommy pun bisa menjadi bahan dalam negosiasi di proses mediasi. Kalau orang melakukan perbuatan melawan hukum, semua hartanya bisa disita toh, jelasnya.
Meski begitu, Kapitra tetap keukeuh JPN harus fokus pada perkara yang menjadi dasar gugatan. Harusnya fokus pada Goro dan Bulog, ujarnya. Proposal yang diajukan oleh JPN ini, menurutnya, sangat tidak lazim meski tak ada peraturan perundang-undangan yang melarangnya. Masak bila kita menggugat sebuah gelas, mintanya gedung. Itu nggak ada korelasinya, analoginya. Bagaimana bisa kita terima kalau fokus gugatan dan perdamaiannya berbeda, jelasnya.
Menurut Kapitra, tindakan JPN ini bisa menjadi preseden buruk ke depan. Dengan dalih hukum, menurutnya, hak milik seseorang menjadi terancam oleh penegak hukum. Ada upaya pengembalian aset milik anak bangsa, tegasnya.
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2003 tentang prosedur mediasi di pengadilan memang tak mengatur secara spesifik hal-hal yang diperbolehkan atau dilarang dalam pembicaraan mediasi. Larangan hanya terbatas pada substansi kesepakatan yang tak boleh bertentangan dengan hukum.
Perma No 2 Tahun 2003 Pasal 11 (1) Jika mediasi menghasilkan kesepakatan, para pihak dengan bantuan mediator wajib merumuskan secara tertulis kesepakatan yang dicapai dan ditandatangani oleh para pihak. (2) Kesepakatan wajib memuat klausula pencabutan perkara atau pernyataan perkara telah selesai. (3) Sebelum para pihak menandatangani kesepakatan, mediator wajib memeriksa materi kesepakatan untuk menghindari adanya kesepakatan yang bertentangan dengan hukum. |
Namun alasan penolakan mediasi yang dikemukakan Kapitra ini bertentangan dengan pernyataan kuasa hukum Tommy yang lain. Elza Syarief sempat berkomentar pihaknya tak alergi dengan penarikan uang dari Guernsey tersebut.
Menurutnya, kedua belah pihak sepakat untuk menarik uang tersebut ke Indonesia. Tetapi permasalahannya pada mengenai penggunaan uang tersebut. JPN mengusulkan agar uang ditarik ke Indonesia dan dibekukan, alias tak bisa dicairkan Tommy. Sedangkan Tommy meminta agar dana itu tetap bisa dicairkan. Alasannya, untuk uang tersebut untuk membangun sektor riil agar bisa membantu masyarakat.