Mau Sukses Berkarier di Kantor Hukum? Fresh Graduate Hukum Wajib Simak Tips Ini
Utama

Mau Sukses Berkarier di Kantor Hukum? Fresh Graduate Hukum Wajib Simak Tips Ini

Secara umum, ada tiga hal mendasar yang harus dikuasai fresh graduate sarjana hukum yakni attitude, skill, dan knowledge.

Fitri Novia Heriani
Bacaan 3 Menit
Acara Yudisium dan Pembekalan Calon Wisudawan Program Studi Sarjana Hukum FH Undip Periode III Tahun 2024 di Semarang, Senin (29/7). Foto: FNH
Acara Yudisium dan Pembekalan Calon Wisudawan Program Studi Sarjana Hukum FH Undip Periode III Tahun 2024 di Semarang, Senin (29/7). Foto: FNH

Setelah menyelesaikan studi di universitas, tujuan lulusan sarjana hukum adalah mencari pekerjaan ataupun melanjutkan studi. Dalam hal mencari pekerjaan, tentu bukanlah perkara yang mudah. Karena selain dihadapkan pada persaingan, fresh graduate sarjana hukum juga harus melewati tantangan-tantangan yang belum pernah ditemui pada masa perkuliahan. 

Salah satu profesi yang populer di kalangan sarjana hukum adalah menjadi lawyer atau advokat dan berkantor di kantor hukum. Untuk sukses meniti karier di kantor hukum, Lawyer’s Coach and Career Stylist, Juni Dani, mengatakan secara umum ada tiga hal mendasar yang harus dikuasai fresh graduate sarjana hukum yakni attitude, skill, dan knowledge. 

Dalam hal attitude, misalnya untuk posisi Junior Associate di Kantor Hukum Korporasi harus memiliki inisiatif dan proaktif, gigih, sopan santun, punctual, teachable, dan confident. Skills yang harus dikuasai pada posisi ini adalah attention to details, penelitian dan penulisan hukum, komunikasi (pasif dan aktif), presentasi, bahasa inggris, penguasaan teknologi, dan time management. 

Baca Juga:

Sementara untuk knowledge yang harus dikuasai oleh Junior Associate adalah hukum perjanjian, hukum perusahaan, hukum acara, hukum kepailitan, hukum ketenagakerjaan, hukum penyelesaian sengketa dan pengetahuan umum.

Hukumonline.com

Lawyer’s Coach and Career Stylist, Juni Dani. Foto: FNH

Jika sudah memiliki tiga hal tersebut, fresh graduate Sarjana Hukum harus memahami dan mengenal jenis kantor hukum yang diminati. Entah itu kantor hukum korporasi (non-litigasi); kantor hukum litigasi; kantor hukum butik (boutique law firm); kantor hukum spesialisasi tertentu; kantor hukum afiliasi internasional; atau kombinasi dari beberapa area praktik hukum. Memahami dan mengenal kantor hukum yang dituju akan menjadi nilai lebih bagi sarjana hukum saat proses wawancara.

Untuk memahami, mengenal, dan mencari kantor hukum yang berkualitas, sarjana hukum bisa menjadikan beberapa platform sebagai acuan, salah satunya adalah Hukumonline yang melakukan pemeringkatan law firm di Indonesia.

“Mau lawyering bingung mau yang mana, karena banyak macamnya. Makanya, coba riset juga, mau masuk kantor hukum yang mana,” kata Juni dalam dalam acara Yudisium dan Pembekalan Calon Wisudawan Program Studi Sarjana Hukum FH Undip Periode III Tahun 2024 di Semarang, Senin (29/7).

Namun hal yang tak kalah penting, lanjut Juni, adalah mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia kerja. Seperti memonitor kesempatan kerja, memperluas network profesional (alumni, praktisi, akademisi), memperkaya skills, knowledge, dan experience dengan cara mengikuti lomba, berorganisasi, pelatihan, mentorship, ataupun magang, membangun professional branding dan mendapatkan rekomendasi.

Chief Media dan Engagement Hukumonline, Amrie Hakim, menegaskan bahwa peluang kerja sarjana hukum tidak hanya terbatas pada profesi hukum yang selama ini banyak digandrungi sarjana hukum. Kini di era digitalisasi, sarjana hukum bisa meniti karir di berbagai bidang antimainstream misalnya legal journalist, legal writer, legal editor, legal compliance specialist, legal analyst, dan lain sebagainya.

“Sekarang sarjana hukum sudah banyak di level CEO. Dulu sarjana hukum susah jadi CEO, paling mentok direktur legal. Compliance sekarang juga semakin berkembang,” ujar Amrie pada acara yang sama.

Entah ingin bekerja di bidang profesi hukum ataupun tidak, Amrie menyebut sarjana hukum harus membangun strong technical skills, mengingat industri yang terus berkembang menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk mengembangkan skill. 

“Jadi manfaatkan waktu untuk mengikuti course, webinar untuk memperkuat teknikal skill.”

Kemudian manfaatkan kesempatan magang dan internship karena akan lebih jauh lebih baik jika sarjana hukum mempunyai pengalaman magang sebelumnya. Selanjutnya, jangan pernah malu bertanya kepada senior jika ada hal-hal yang belum diketahui. Justru di tahap inilah sarjana hukum akan mengembangkan potensi dan skill lebih dalam lagi.

Lalu, customized CV dan rapikan profil Linkedin. Customized CV dan email ke masing-masing perusahaan yang akan di apply! HRD hanya melihat CV kurang dari 5 detik, sehingga pastikan bahwa CV dan body email mencakup skill, kompetensi serta pengalaman yang relevan dengan job yang dilamar.

Hal lainnya yang menjadi bagian penting adalah memperluas networking. Menurutnya, networking tidak hanya dilakukan lewat alumni, akademisi ataupun praktisi, tetapi juga bisa dilakukan lewat komunitas hobi. Baik komunitas olahraga seperti lari dan sepakbola, maupun komunitas hobi lainnya seperti gamers.

Tags:

Berita Terkait